Page 135 - Jadilah_Pelita
P. 135

262                Jadilah Pelita                                              Indahnya Ajaran Buddha       263

                      Agama yang Layak                                  diri. Hal ini akan membantu kita untuk tetap ceria
                                                                        meskipun sedang berada di tengah kesulitan besar
        Buddha mengajarkan bahwa jika agama apa pun                     dan merasa bergembira terhadap kesejahteraan
        mengandung Empat Kebenaran Mulia dan Jalan                      orang lain.
        Mulia Berfaktor Delapan, agama itu bisa dianggap
        sebagai agama yang layak. Hal ini karena agama                               Tidak Ada Fanatisme
        yang benar-benar bermanfaat harus menuju pada
        pengakhiran total penderitaan (seperti dalam Empat              Ajaran Buddha dapat dikatakan bebas dari segala
        Kebenaran Mulia), menunjukkan dengan jelas jalan                bentuk fanatisme. Ajaran Buddha bertujuan untuk
        yang rasional menuju kebahagiaan sejati (seperti                menghasilkan perubahan internal dengan jalan
        dalam Jalan Mulia Berfaktor Delapan).                           penaklukan diri sendiri; bagaimana mungkin ajaran
                                                                        Buddha dikatakan mencari kekuasaan, keuntungan,

                       Ajaran yang Ceria                                atau bahkan bujukan untuk pindah agama? Buddha
                                                                        hanya menunjukkan jalan keselamatan, selanjutnya
                                                                        terserah setiap orang untuk memutuskan akan
        Sebagian orang berpikir bahwa ajaran Buddha
        adalah suatu agama yang suram dan murung.                       mengikutinya atau tidak.
        Tidaklah demikian, ajaran Buddha akan membuat
        para penganutnya  menjadi cerah  dan  ceria.                                Tak Setetes Darah Pun
        Apabila kita membaca kisah-kisah kelahiran
        Bodhisattwa (Bakal Buddha), kita belajar bagaimana              Semangat toleransi dan pengertian adalah salah
        Ia mengembangkan kesabaran dan pengendalian                     satu prinsip yang paling mengagumkan dari budaya
                                                                        Buddhis. Tak setetes darah pun dicucurkan demi
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140