Page 86 - Jadilah_Pelita
P. 86

Ketuhanan Dalam Ajaran Buddha     165

                                                                        adanya Yang Mutlak, Yang Tak Terkondisi, maka
                                                                        manusia yang terkondisi (saÿkhata) dapat mencapai
                                                                        kebebasan mutlak dari lingkaran kehidupan-
                                                                        kematian (saÿsara).


                                                                        Yang Maha Esa dapat dihayati melalui hukum-hukum
                                                                        Dharma yang berlaku di alam semesta. Hal ini ibarat
                   KETUHANAN DALAM
                     AJARAN BUDDHA                                      udara. Apakah udara itu ada? Ya, tentu saja. Akan
                                                                        tetapi, mana udara itu? Bisakah dipegang? Bisakah
                                                                        dilihat? Bisakah didengar? Tentu saja tidak. Walau
                                                                        demikian, kita bisa memastikan bahwa udara itu ada
                      Yang Tak Terkondisi
                                                                        dari gejala-gejalanya, seperti nyiur yang melambai,
                                                                        asap yang bergerak, debu yang beterbangan, dan
        Buddha telah mencapai Pencerahan Sempurna,                      lain-lain.
        dengan demikian Buddha menghayati dan
        memahami Ketuhanan dengan sempurna pula.                        Dengan adanya hukum-hukum Dharma, unsur
        Buddha bersabda bahwa ada Yang Tak Terlahir, Yang               imanen  (eksis di ruang dan waktu) dari Yang Maha Esa
        Tak Tercipta, Yang Tak Terjelma, Yang Tak Terkondisi            tidaklah lenyap sama sekali, namun ajaran Buddha
        (Udàna VIII:3). Yang Tak Terkondisi atau Yang Mutlak            menekankan unsur transenden (melampaui ruang
        itu Esa adanya, disebut  Asaÿkhata-Dhamma,                      dan waktu) dari Yang Maha Esa. Semua yang bersifat
        Dharma Yang Absolut, Yang Tak Terkondisi. Dengan
                                                                        transenden adalah tidak terkonsepkan. Mereka
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91