Page 44 - DESAIN BAHAN AJAR
P. 44

untuk mempelajari pelajaran-pelajaran tertentu, kemungkinan mereka akan mengalami

               kesulitan dalam mempelajari pelajaran-pelajaran tersebut. Memang kesulitan-kesulitan
               seperti  ini  dapat  diatasi  dengan  upaya  relearning  (belajar  ulang)  atau  remedial

               teaching, tetapi akibatnya proses penguasaan atas pelajaran-pelajaran lainnya mungkin

               akan terganggu.


               D.  Hukum Keperluan Belajar

                      Antara  perkembangan  dan  belajar  terdapat  hubungan  sangat  erat,  sehingga

               hampir  semua  proses  perkembangan  memerlukan  belajar.  Dengan  demikian  dapat
               dikatakan  bahwa  setiap  anak  biasanya  berkembang  karena  belajar.  Contohnya,  secara

               lahiriah  seorang  anak  mempunyai  kemampuan  untuk  dapat  berjalan,  akan  tetapi  untuk  dapat  memfungsikan


               organ  kakinya  sehingga  dapat  berjalan  dengan  baik,  tentu  anak  tersebut  membutuhkan  proses  belajar.
               Demikian  juga  perkembangan  ranah  cipta  seperti  berpikir,  memecahkan  masalah,

               bertenggang rasa terhadap orang lain dan lain sebagainya yang tentunya sudah dibekali

               secara lahiriah namun dibutuhkan proses belajar.


               E.  Hukum Kesatuan Anggota Badan

                      Suatu  tahapan  perkembangan  tidak  terlepas  dari  tahapan  perkembangan
               lainnya.  Misalnya:  Perkembangan  panca  indera,  tidak  terlepas  dari  perkembangan

               kemampuan  mendengar,  melihat,  berbicara  dan  merasa.  Selanjutnya  kemampuan-

               kemampuan  ini  juga  tidak  terlepas  dari  perkembangan    berpikir,  bertindak  atau
               bersikap  dan  perasaan.  Contoh,  seorang  siswa  memperoleh  pengetahuan  dan  pemahaman  mengenai

               konsep benda tertentu. Umpama, kursi adalah tempat duduk. Dalam memahami konsep kursi, siswa tersebut

               tidak akan terpaku pada benda yang ia lihat saja, tetapi berkembang pada benda-benda lain yang memiliki ciri

               yang  sama  seperti  sofa  dan  bangku.  Selanjutnya  siswa  tersebut  juga  mengalami  perkembangan  afektif,

               misalnya: perkembangan apresiasi. Ia akan dapat menilai tempat duduk mana yang lebih indah, yang punya nilai

               seni lebih tinggi, yang lebih mahal (kursi, sofa atau bangku).

                      Perkembangan  kognitif  dan  afektif  (sosioemosional)  juga  diiringi  dengan  perkembangan  psikomotor

               (biologis) yaitu berbagai ketrampilan yang selaras dengan pengetahuan dan perasaan yang telah ia miliki. Siswa

               tadi mulai mengembangkan kemampuan psikomotoriknya bagaimana cara mengangkat dan memindahkan kursi







                                                                   Psikologi Pendidikan Bagi Peserta Didik   36
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49