Page 75 - DESAIN BAHAN AJAR
P. 75

sebagainya sampai akhirnya kuncing tadi berhasil menyentuh tali pengungkit sehingga

               pintu  terbuka.  Namun  waktu  yang  dibutuhkan  untuk  usaha  pertama  biasanya
               berlangsung  lama.  Percobaan  yang  sama  seperti  itu  dilakukan  secara  berulang-ulang


               pada  usaha-usaha  (trial) barulah  pada  akhirnya  waktu  yang  dibutuhkan  untuk
               memecahkan  problem  itu  makin  singkat.  Hal  ini  disebabkan  karena  pada  dasarnya
               kucing sebenarnya tidak mengerti cara membebaskan diri dari kurungan dalam kotak

               tetapi  kucing  itu  belajar  mempertahankan  respon-respon  yang  benar  dan

               menghilangkan atau meninggalkan respon-respon yang salah demi pemecahan problem
               yang  lebih  singkat  dan  tepat.  Dengan  demikian  diketahui  bahwa  supaya  tercapai

               hubungan antara stimulus dan respon perlu adanya kemampuan belajar guna memilih

               respon-respon yang tepat yang di mana didahului dengan percobaan-percobaan (trial)
               dan kegagalan-kegagalan (eror).

                                                Gambar: Eksperimen Thorndike












                     Berdasarkan eksperimen di atas, Thorndike menyimpulkan bahwa belajar adalah

               hubungan antara stimulus dan respon. Inilah yang dimaksudkan  dengan teori belajar

               koneksi.  Selain  dikenal  dengan  sebutan  trial  and  eror  (belajar  coba-coba  dan  salah),
               dikenal  juga  dengan  sebutan  koneksi  atau  hubungan  antara  stimulus  &  respon.

               Hubungan antara stimulus dan respon (S-R) yang benar diperkuat dan hubungan yang

               tidak  benar  diperlemah  karena  konsekuensi-konsekuensi  dari  tindakan  organisme
               tersebut.

                     Menurut Thorndike ada 3 hukum belajar utama yang ia dapati dari eksperimennya
               antara lain:

                  I.   The Law Of Readiness (Hukum Kesiapan). Diartikan sebagai semakin siap suatu

                      organisme memeroleh suatu perubahan tingkah laku, maka pelaksanaan tingkah
                      laku tersebut akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosiasi cenderung

                      diperkuat.  Dengan  kata  lain  jika  reaksi  terhadap  stimulus  didukung  dengan



                                                                    Psikologi Pendidikan Bagi Peserta Didik  67
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80