Page 20 - MATERI SISTEM KOORDINASI (SISWA)
P. 20

Potensial aksi merupakan perambatan suatu sinyal melalui serabut saraf dalam tubuh.
               Beberapa istilah berikut penting untuk dipahami dalam potensial aksi (Soewolo, 2003; Tenzer,
               dkk., 2014)
                                                                                                 +
                                                                                         +
                   1.  Polarisasi. Pada saat keadaan istirahat, muatan dalam membran (Na  dan K ) memisah,
                       sehingga membran dalam lebih negatif daripada membran luar.
                   2.  Depolarisasi.  Pengurangan  potensial  membran  dari  potensial  istirahat,  muatan  pada
                       membran mengalami pemisahan lebih sedikit dibandingkan pada potensial istirahat dan
                       potensial membran menurun ke arah 0 mV.
                   3.  Hiperpolarisasi.  Potensial membran lebih besar daripada potensial istirahat, sehingga
                       membran dalam lebih negatif daripada membran luar (melebihi pada saat polarisasi).
                   4.  Repolarisasi. Membran kembali ke potensial istirahat setelah depolarisasi.
                       Potensial  istirahat  merupakan  keadaan  saat  serabut  saraf  tidak  menghantarkan
               rangsang. Potensial aksi dimulai pada saat depolarisasi yang berjalan lambat mencapai potensial
               ambang dan terjadi ledakan depolarisasi (Fase  naik/Na  masuk) hingga mencapai potensial
                                                                        +
                                                                                  +
               puncak (+30 mV) kemudian mengalami repolarisasi (fase turun/K keluar), namun terdorong
               melewati potensial istirahat hingga terjadi hiperpolarisasi dan perlahan kembali ke potensial
               istirahat. Lihat Grafik pada Gambar 4 (Soewolo, 2003).



































                    Gambar 4. Peran Saluran Ion Dengan Gerbang Tegangan Dalam Pembangkitan Potensial Aksi.
                                                              +
                   (1) Potensial istirahat, gerbang kanal Na  dan K  tertutup. (2) Depolarisasi. Stimulus membuka
                                                        +
                                            +
                 beberapa saluran natrium. Na  yang masuk melalui saluran tersebut mendepolarisasi membran. Jika
                   depolarisasi mencapai ambang batas, hal itu memicu potensi aksi. (3) Mencapai Potensial Aksi.
                  Depolarisasi membuka sebagian besar saluran natrium, sedangkan saluran kalium tetap tertutup.
                              +
                 Masuknya Na  membuat bagian dalam membran menjadi positif terhadap bagian luarnya. (4) Fase
                turun dari potensial aksi. Kebanyakan saluran natrium menjadi tidak aktif, menghalangi aliran masuk
                                                                                    +
                    +
                  Na . Kebanyakan saluran kalium terbuka, memungkinkan aliran keluar K , yang membuat bagian


                                                             14
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25