Page 67 - MATERI SISTEM KOORDINASI (SISWA)
P. 67

menyimpan  hasil  sekresi  dalam  jumlah  banyak.  Kelenjar  tiroid  diisi  oleh  folikel  tiroid  yang
               terdiri dari dua tipe sel, yaitu sel folikuler dan sel parafolikuler (sel C) (Gambar 24). Sel folikel
               menjadi aktif dibawah pengaruh oleh hormon tirotropin (TSH). Sel folikel mengelilingi suatu
               lumen di bagian dalam yang terisi oleh koloid, sebagai tempat penyimpanan ekstrasel untuk
               hormon tiroid. Konstituen utama koloid adalah molekul protein yang disebut tiroglobulin (Tg),
               yang berkaitan dengan hormon tiroid dalam berbagai stadium sintesis. TSH mengaktifkan sel
               folikuler  tiroid  dan  menghasilkan  hormon  tiroid  yang  mengandung  yodium  yaitu  T4
               (tetraiodotironin)  dan  T3  (triiodotironin),  sedangkan  sel  C  menghasilkan  kalsitonin  (CT)
               (Soewolo, 2003; Tortora & Derrickson, 2014).

















                                    Gambar 24. Sel Folikuler dan Sel C dalam Kelenjar Tiroid.
                                                 C (sel C) dan F (Sel Folikuler)
                                                  Sumber: (Mescher, 2011).

               a.  T4 dan T3

                      T4 lebih banyak dihasilkan daripada T3, namun T3 memiliki kemampuan yang lebih
               besar daripada T4, sehingga sebagian  besar T4 akan diubah menjadi  menjadi T3. Beberapa
               fungsi hormon tiroid, sebagai berikut.
                   1.  Hormon  tiroid  meningkatkan  laju  metabolisme  basal  (BMR),  dan  sebagai  regulator
                       utama laju konsumsi O2 dan pengeluaran energi tubuh pada keadaan istirahat.
                   2.  Merangsang  sintesis  enzim  yang  menjalankan  pompa  natrium  kalium.  Saat  sel
                       memproduksi dan menggunakan lebih banyak ATP, lebih banyak panas yang dilepaskan
                       dan suhu tubuh meningkat. Gejala ini disebut dengan efek kalorigenik yakni hormon
                       tiroid memiliki peran penting dalam pemeliharaan suhu tubuh (termoregulasi)
                   3.  Meningkatkan  sintesis  protein,  lipolysis,  ekskresi  kolesterol  dalam  empedu,  dan
                       meningkatkan penggunaan glukosa untuk produksi ATP.
                   4.  Meningkatkan  kerja  katekolamin  (epinefrin  dan  norepinefrin)  untuk  meningkatkan
                       regulasi reseptor beta.
                   5.  Bersama dengan GH  dan insulin, mempercepat pertumbuhan tubuh terutama sistem
                       saraf dan kerangka (Soewolo, 2003; Tortora & Derrickson, 2014).

               b.  Kalsitonin (CT)

                      Hormon ini dihasilkan oleh sel parafolikuler (sel C) yang bekerjasama dengan hormon
               paratiroid  dan  kalsitriol  untuk  memelihara  homeostasis  ion  Ca  dan  pospat  dalam  darah.
               Kalsitonin menurunkan jumlah kalsium dan pospat darah dengan menghambat pembongkaran





                                                             61
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72