Page 69 - MATERI SISTEM KOORDINASI (SISWA)
P. 69

Gambar 26. Susunan Kelenjar Adrenal
                                                  Sumber: (Mescher, 2011).

               a.  Korteks Adrenal

                      Korteks adrenal dibagi menjadi tiga zona, yang setiap zona memiliki perbedaan susunan
               sel dan sekresi hormon steroidnya. Ketiga zona dari luar yakni zona glomerulosa, zona fasikulata
               dan zona retikularis. Hormon yang dihasilkan oleh korteks adrenal yaitu hormon koertikosteroid
               yang diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan struktur kimia dan fungsinya, sebagai
               berikut:
                   1)  Mineralkortikoid,  dihasilkan  oleh  zona  glomerulosa,  terutama  aldosterone  yang
                       berfungsi  dalam  keseimbangan  mineral  khususnya  keseimbangan  Na   dan  K ;
                                                                                                           +
                                                                                                  +
                       membantu menyesuaikan tekanna darah dan volume dalam darah; mendorong ekskresi
                       ion hidrogen dalam urin, sehingga dapat mencegah asidosis dengan pembuangan asam
                       dalam tubuh.
                   2)  Glukokortikoid, dihasilkan oleh zona fasikulata, menghasilkan tiga glukokortikoid yaitu
                       kortisol, kortikosteron, dan kortison. Kortisol banyak bertanggungjawab atas aktivitas
                       glukokortikoid. Glukokortikoid memiliki fungsi utama yaitu mengatur metabolisme dan
                       ketahanan terhadap stress. Beberapa fungsi lain dari glukokortikoid yakni: a) Pemecahan
                       protein, sehingga meningkatkan pelepasan asam amino untuk sintesis protein baru atau
                       produksi ATP. b) Pembentukan glukosa (gluconeogenesis). c) Pemecahan trigliserida dan
                       pelepasan  asam  lemak  (lipolysis).  d)  Ketahanan  terhadap  stress  karena  penambahan
                       glukosa untuk menghasilkan ATP, membuat pembuluh darah lebih sensitif terhadap zat
                       kimia yang menyempitkan pembuluh darah. e) Efek anti-inflamasi, dengan menghambat
                       sel darah putih yang berpartisipasi dalam respon inflamasi. f) Depresi  respon imun,
                       untuk menghambat penolakan jaringan oleh sistem imun ketika menerima transplantasi
                       organ.
                   3)  Gonadokortikoid (hormon seks), meliputi androgen dan estrogen, setara dengan hormon
                       yang  dihasilkan  oleh  gonad.  Estrogen  berhubungan  dengan  hormon  kelamin  wanita
                       yang dihasilkan pula oleh ovarium dan plasenta, sedangkan androgen pada pria. Satu
                       androgen penting adalah testosteron, dihasilkan oleh testis. Androgen adrenal pada pria
                       biasanya  sangat  rendah  sehingga  efeknya  tidak  signifikan.  Pada  wanita,  androgen
                       adrenal  meningkatkan  libido  (dorongan  seks)  dan  diubah  menjadi  estrogen  apabila
                       sekresi  estrogen  ovari  berkurang  selama  menopause.  Androgen  adrenal  juga
                       merangsang pertumbuhan rambut pada ketiak dan kemaluan anak laki-laki maupun








                                                             63
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74