Page 70 - MATERI SISTEM KOORDINASI (SISWA)
P. 70

perempuan,  serta  membantu  pada  percepatan  pertumbuhan  prapubertas  (Soewolo,
                       2003; Mescher, 2011; Sherwood, 2011; Tortora & Derrickson, 2014).\

               b.  Medulla Adrenal

                      Medulla adrenal terdiri dari sel penghasil hormon yang disebut dengan sel kromafin
               yang mengelilingi pembuluh darah besar. Dua hormon yang disintesis oleh medula adrenal
               adalah epinefrin dan norepinefrin (NE) atau disebut juga dengan adrenalin dan noradrenalin.
               Epinefrin, dihasilkan lebih banyak oleh medulla adrenal, yakni sekitar 80% sekresi total kelenjar.
               Hormon  medula  adrenal  mengintensifkan  respons  simpatik  yang  terjadi  di  bagian  tubuh
               lainnya, antara lain vasokontriksi pembuluh darah, hipertensi, peningkatan frekuensi jantung,
               percepatan  laju  respirasi,  pelebaran  saluran  respirasi,  turunnya  laju  digesti,  meningkatkan
               kadar gula darah dan merangsang metabolisme seluler (Soewolo, 2003; Tortora & Derrickson,
               2014).

               6.  Pankreas
                      Pankreas  merupakan  kelenjar  majemuk  yang  mengandung  kelenjar  endokrin  dan
               kelenjar  eksokrin.  Kelenjar  eksokrin  pankreas  terkumpul  dalam  asini  pankreas  yang
               menghasilkan  enzim  penceraan  dan  mengalir  ke  saluran  pencernaan.    Kelenjar  endokrin,
               tersebar diantara asinus eksokrin atau disebut pulau pancreas (pulau Langerhans) (Gambar 27).
               Terdapat empat macam sel dalam pulau Langerhans yakni:
                   1.  Sel alfa (α): mensekresi hormon glucagon untuk membuat energy yang tersimpan dalam
                       glikogen  dan  lemak  melalui  glikogenolisis  dan  lipolisis;  mendorong  pembentukan
                       glukosa  dari  asam  laktat  dan  asam  amino  tertentu  (gluconeogenesis);  meningkatkan
                       kadar glukosa darah; menghambat sintesis protein di hati serta mendorong penguraian
                       protein hati.
                   2.  Sel  beta  (β):  mensekresi  hormon  insulin  untuk  menurunkan  kadar  gula  darah;
                       meningkatkan sintesis lipid dari glukosa atau nutrient lain (lipogenesis); memasukkan
                       asam  amino  ke  dalam  sel  sehingga  meningkatkan  sintesis  protein;  menurunkan
                       glikogenolisis; memperlambat gluconeogenesis; mengubah glukosa menjadi glucagon.
                   3.  Sel  delta  (δ):  mensekresi  hormon  somatostatin,  faktor  penghambat  hormon
                       pertumbuhan (growth hormon inhibiting factor), suatu faktor yang menghambat sekresi
                       insulin  dan  glukagon;  menghambat  pelepasan  Gh  dan  TSH  di  hipofisis  anterior  dan
                       sekresi HCl oleh sel parietal lambung.
                   4.  Sel F: mensekresi polipeptida pankreatik untuk merangsang aktivitas sel utama lambung;
                       menghambat  sekresi  empedu,  enzim  pankreas  dan  sekresi  bikarbonat;  motilitas  usus
                       serta menghambat sekresi somatostatin (Soewolo, 2003; Tortora & Derrickson, 2014).


















                                                             64
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75