Page 72 - MATERI SISTEM KOORDINASI (SISWA)
P. 72

hormon ini dianggap dapat menyebabkan kantuk. Hormon ini berkontribusi pada pengaturan
               jam  biologis  tubuh,  yang  dikendalikan  nucleus  suprachiasmatic  hipotalamus,  dapat
               menginduksi tidur dan mengatur ulang ritme harian. Melatonin juga merupakan antioksidan
               kuat yang dapat memberikan perlindungan terhadap radikal bebas.
                      Kelenjar  timus  terletak  di  belakang  tulang  dada  diantara  paru-paru.  Kelenjar  timus
               menghasilkan thymosin, thymic humoral factor (THF), thymic factor, dan thymopietin. Hormon
               tersebut, berfungsi dalam sistem kekebalan tubuh, mendorong proliferasi dan pendewasaan sel
               T yang merusak mikroba dari substansi asing. Beberapa bukti menjelaskan bahwa hormon timik
               dapat memperlambat proses penuaan (Soewolo, 2003; Tortora & Derrickson, 2014).

               D.  Kelainan Pada Kelenjar Endokrin

                      Gangguan pada sistem endokrin sering melibatkan hiposekresi (pelepasan hormon yang
               tidak  mencukupi)  atau  hipersekresi  (pelepasan  hormon  yang  berlebihan).  Hal  ini  dapat
               berhubungan dengan reseptor hormon yang salah, jumlah reseptor yang tidak memadai, atau
               cacar pada sistem pengirim pesan. Hormon didistribusikan oleh darah ke jaringan target di
               seluruh tubuh, sehingga masalah terkait dengan disfungsi endokrin dapat tersebar luas.

               1.  Kelainan Pada Kelenjar Pituitari
                   a.  Dwarfism Pituitari, melibatkan hormon pertumbuhan manusia, yakni hiposekresi hGH
                       selama  masa  pertumbuhan,  sehingga  dapat  memperlambat  pertumbuhan  tulang,
                       lempeng epifisis menutup sebelum ketinggian normal tercapai (kerdil). Orang dewasa
                       yang kekurangan GH, cenderung mengalami pengurangan massa dan kekuatan otot,
                       serta  penurunan  densitas  tulang,  selain  itu  juga  dapat  meningkatkan  risiko  gagal
                       jantung.  Pengobatan  dalam  kelainan  ini,  memerlukan  pemberian  hGH  selama  masa
                       pertumbuhan sebelum lempeng epifisis menutup.
                   b.  Gigantisme,  yaitu  hipersekresi  hGH  selama  masa  pertumbuhan  yang  menyebabkan
                       peningkatan abnormal panjang tulang tanpa distorsi proporsi tubuh. Hipersekresi ini
                       paling  sering  disebabkan  oleh  tumor  sel  penghasil  GH  di  hipofisis  anterior.  Semua
                       jaringan lunak ikut tumbuh sehingga proporsi tubuh normal dan dapat disembuhkan
                       melalui  terapi  pengangkatan  tumor  atau  dengan  obat
                                                                                            Tahukah Kalian?
                       penghambat efek GH.
                   c.  Akromegali,  merupakan hipersekresi hGH selama dewasa.
                                                                                           Hormon dapat
                       Meskipun  hGH  tidak  dapat  menghasilkan  pemanjangan          diklasifikasikan secara
                       lebih  lanjut  dari  tulang  karena  lempeng  epifisis  sudah   struktural dan fungsional
                                                                                     menjadi 4 grup besar yakni
                       tertutup, tulang tangan, kaki, pipi, dan rahang menebal dan
                                                                                     hormon turunan dari asam
                       jaringan  lain  membesar.  Selain  itu,  kelopak  mata,  bibir,   amino, hormon polipeptida,
                       lidah,  hidung  membesar,  dan  kulit  menebal  dan              hormon protein, dan
                       mengembangkan  kerutan,  terutama  di  dahi  dan  telapak          hormon steroid.
                       kaki.
                   d.  Diabetes Insipidus (DI), yaitu ketidakmampuan dalam sekresi ADH atau kerusakan pada
                       reseptor ADH. DI neurogenic terjadi akibat hiposekresi ADH, biasanya disebabkan oleh
                       tumor otak, trauma kepala, atau pembedahan otak yang merusak hipofisis posterior atau
                       hipotalamus.  DI  nefrogenik,  ginjal  tidak  merespon  terhadap  ADH  karena  disfungsi






                                                             66
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77