Page 102 - TOKOH-TOKOH NASIONAL
P. 102

Tjokroaminoto  dan  Sarekat  Islam.  Anak-anak  muda  telah

                  mendapatkan  role  model,  sosok  pejuang  yang  cerdas  dan

                  kharismatik. Konsekuensi dari situasi kehidupan di rumah peneleh

                  yang  terbuka,  ramah  dan  dinamis  tersebut  memungkinkan
                  munculnya tokoh-tokoh muda progresif dan ideologis.

                         Rumah  yang  ditempati  Hos  Tjokroaminoto  kata  Soekarno

                  merupakan “Dapurnya Nasionalisme”. Di rumah yang terletak pada

                  Gg.  VII  di  Kampung  Peneleh,  Tjokroaminoto  menggodok  kader

                  muda  bangsa  dengan  gagasan-gagasannya,  dengan  suri  tauladan

                  yang  secara  tidak  langsung  tertuang  dari  sikap  dan  tindak

                  tanduknya,  serta  mengajak  segenap  murid-muridnya  untuk
                  melakukan hijrah secara lahir dan bathin. Hijrah dari cap sebagai

                  ‘inlander’ menuju bangsa yang merdeka. Pendidikan menjadi jalan

                  utama  bagi  Tjokroaminoto  untuk  mengajak  murid-muridnya  yang

                  tidak  lain  adalah  anak  kostnya  sendiri  untuk  menempuh  ilmu

                  setinggi  mungkin,  mempelajari  kemurnian  tauhid,  dan  bertindak

                  dengan  sepintar-pintarnya  strategi  (salah  satu  trilogi  Tjokro  yang

                  menjadi  embrio  pergerakan  para  tokoh  pergerakan  nasional  yang
                  patriotik.

                         Kedekatan         emosional        yang       dibangun        Tjokroaminoto

                  memperlakukan  anak  kost  layaknya  anak  kandungnya  sendiri

                  tidak  sedikit  dari  anak  kost  Tjokroaminoto  yang  kemudian  terjun

                  dalam  dunia  politik  sejalan  dengan  apa  yang  dilakukan  oleh

                  Tjokroaminoto,  beberapa  anak  didiknya  seperti  Soekarno,  Musso,

                  dan Semaoen merebahkan diri pada dunia pergerakan. (seri buku
                  tempo:”Bapak Bangsa”)











                                              Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya | 100
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107