Page 103 - TOKOH-TOKOH NASIONAL
P. 103
Ir. Soekarno dan Pertempuran Surabaya tahun 1945
Awal pecahnya pertempuran di Surabaya terjadi di latar
belakangi oleh kemarahan rakyat Surabaya perihal kedatangan
tentara Sekutu pada 25 Oktober 1945. Mereka terdiri dari militer
Inggris dari Brigade Infantri India 49 Maratha di bawah
kepemimpinan Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern (A.W.S.)
Mallaby. Setibanya di Surabaya tentara Sekutu melakukan
pembebasan terhadap orang-orang Belanda yang menjadi tawanan
Jepang. Bahkan rakyat dipaksa melucuti senjata setelah adanya
ultimatum melalui pamflet-pamflet yang disebarkan melalui
pesawat oleh pihak sekutu. Suasana Surabaya menjadi memanas,
hingga terjadi pertempuran selama tiga hari antara Brigade 49
dengan rakyat Surabaya dari berbagai elemen. Mantan Letnan
Kolonel A.J.F. Doulton menyebut tiga hari it u sebagai neraka.
Tentara sekutu amat sangat kewalahan menghadapi kemarahan
rakyat dalam pertempuran bahkan pos-pos militer Inggris pun
dihancurkan hingga pasukan sekutu jumlahnya semakin sedikit
karena banyak yang menjadi korban.
Melihat kondisi yang demikian untuk menyelamatkan tentara
sekutu yang masih tersisa Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby
meminta bantuan pemimpin militer Inggris di Jakarta, Mayor
Jenderal Hawthorn untuk mengajak berunding Ir. Soekarno sebagai
Presiden Republik Indonesia agar turun tangan guna
menghentikan pertempuran di Surabaya, dengan harapan bisa
membuat amarah rakyat di Surabaya mereda. Ir. Soekarno
menyetujui permintaan tersebut lantas bersama Wapres
Muhammad Hatta dan Menteri Penerangan Amir Syarifuddin, Ir.
Soekarno datang ke Surabaya mengunakan pesawat yang
disediakan oleh tentara Inggris.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya | 101