Page 35 - TOKOH-TOKOH NASIONAL
P. 35

Soetomo  mulai  berpikir,  ayahnya  telah  berkorban  perasaan

                  sebagai  wedana  pada  zaman  Hindia  Belanda,  supaya  dapat

                  meyekolahkan anak-anaknya. Tidak hanya itu, ketika Soetomo ikut

                  ayahnya  dalam  perjalanan  ke  Maospati,  mereka  naik  delman.  Di
                  tengah  perjalanan,  mereka  bertemu  dengan  seorang  Belanda.

                  Seketika  itu  delman  dihentikkan,  dan  ayahnya  turun  untuk

                  berjongkok  di  depan  Belanda  itu.  Soetomo  tidak  senang  ayahnya

                  berbuat  begitu.  Sejak  kejadian  itu  Soetomo  memutuskan,  “Saya

                  tidak  mau  menjadi  pegawai  pangreh  praja  Hindia  Belanda.

                  Walaupun  gaji  besar  dan  dipandang  tinggi  oleh  rakyat  kita,  tetapi

                  saya  tidak  mau  menjadi  pangreh  praja.”  Sejak  saat  itu  Soetomo
                  makin  hormat  kepada  ayahnya,  ia  berjanji  untuk  memenuhi

                  harapan  ayahnya.  Soetomo  sudah  menentukan  sikap  dan

                  pilihannya untuk masuk ke Sekolah Dokter.






















                          STOVIA (School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen), sekolah dimana
                                           Soetomo menempuh pendidikan dokter



                         Keputusan berani di usianya yang baru menginjak 15 tahun

                  itu,  membawa  langkah  kakinya  ke  Batavia  (Jakarta).  Pada  10



                                                Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya | 33
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40