Page 37 - TOKOH-TOKOH NASIONAL
P. 37

cepat merubah kelakuannya. Soetomo ingat akan nasehat kakek &

                  neneknya, ayah dan pamannya bahwa dia bukan anak yang bodoh

                  tapi  hanya  malas,  bahkan  ketika  di  Sekolah  Dasar  di  Bangil  dia

                  termasuk anak yang pandai, lebih pandai dari anak-anak Belanda.
                  Soetomo  juga  berusaha  menolong  kawannya  yang  lemah  dengan

                  membangkitkan semangat belajar dan kepercayaan dirinya sendiri

                  kepada teman-temannya sekelas, “Jangan mau kalah dengan anak-

                  anak  Belanda,  kalau  bisa  kita  harus  melebihi  mereka”  kata

                  Soetomo kepada teman-temannya sekelas.

                         Saat  menuntut  ilmu  di  STOVIA,  Soetomo  mendapatkan

                  cobaan yang berat, pada 28 Juli 1907 dia menerima telegram yang
                  memberitakan  bahwa  ayahnya  meninggal  dunia.  Kejadian  ini

                  membawa  perubahan  yang  besar  pada  sikap,  pemikiran  dan  cara

                  hidup  Soetomo.  Soetomo  tidak  lagi  berkumpul  dengan  teman-

                  temannya dan bersenda gurau, wajahnya yang sedih dan murung.

                  Hubungan  Soetomo  dengan  teman-temannya  menjadi  renggang.

                  Cara  hidup  Soetomo  mengalami  perubahan  menjadi  teratur  dan

                  cermat,  kebiasaan  yang  buruk  telah  ditinggalkan.  Dalam  keadaan
                  yang  sudah  tenang  itu  Soetomo  bertemu  dengan  Dr.  Wahidin

                  Sudirohusodo.  beliau  adalah  seorang  pensiunan  dokter  yang

                  memiliki       cita-cita     untuk       mendirikan        suatu      badan       yang

                  menyelenggarakan  dana  pendidikan  bagi  anak-anak  yang  tidak

                  mampu.




                  Masa Mendirikan Boedi Oetomo



                         Dr.  Wahidin  ketika  hendak  berpisah  dengan  Soetomo,

                  berkata “Punika  satunggaling  pedamelan  sae  serta  nelakaken  budi

                  utami” (itu suatu perbuatan yang baik dan menunjukkan budi yang



                                                Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya | 35
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42