Page 3 - astanggaoga
P. 3
mendekatkan diri, menyatu atau kesendirian yang sempurna atau merialisasikan
diri).
1. Panca Yama Brata
Panca yama Brata adalah lima pengendalian diri tingkat jasmani yang harus
dilakukan tanpa kecuali. Gagal melakukan pantangan dasar ini maka seseorang
tidak akan pernah bisa mencapai tingkatan berikutnya. Penjabaran kelima Yama
Bratha ini diuraikan dengan jelas dalam Patanjali Yoga Sutra II.35 – 39.
a. Ahimsa atau tanpa kekerasan. Jangan melukai mahluk lain manapun dalam
pikiran, perbuatan atau perkataan. (Patanjali Yoga Sutra II.35).
b. Satya atau kejujuran/kebenaran dalam pikiran, perkataan dan perbuatan,
atau pantangan akan kecurangan, penipuan dan kepalsuan. (Patanjali Yoga
Sutra II.36).
c. Astya atau pantang menginginkan segala sesuatu yang bukan miliknya
sendiri. Atau dengan kata lain pantang melakukan pencurian baik hanya
dalam pikiran, perkataan apa lagi dalam perbuatan. (Patanjali Yoga Sutra
II.37).
d. Brahmacarya atau berpantang kenikmatan seksual. (Patanjali Yoga Sutra
II.38).
e. Aparigraha atau pantang akan kemewahan; seorang praktisi Yoga (Yogin)
harus hidup sederhana. (Patanjali Yoga Sutra II.38).
2. Panca Niyama Bratha
Panca Nyama Brata adalah lima penengendalian diri tingkat rohani dan
sebagai penyokong dari pantangan dasar sebelumnya diuraikan dalam Patanjali
Yoga Sutra II.40-45.
a. Sauca, kebersihan lahir batin. Lambat laun seseorang yang menekuni prinsip
ini akan mulai mengesampingkan kontak fisik dengan badan orang lain dan
membunuh nafsu yang mengakibatkan kekotoran dari kontak fisik tersebut
(Patanjali Yoga Sutra II.40). Sauca juga menganjurkan kebajikan Sattvasuddi
atau pembersihan kecerdasan untuk membedakan (1) saumanasya atau
keriangan hati, (2) ekagrata atau pemusatan pikiran, (3) indriajaya atau
pengawsan nafsu-nafsu, (4) atmadarsana atau realisasi diri (Patanjali Yoga
Sutra II.41).
b. Santosa atau kepuasan. Hal ini dapat membawa praktisi Yoga kedalam
kesenangan yang tidak terkatakan. Dikatakan dalam kepuasan terdapat
tingkat kesenangan transendental (Patanjali Yoga Sutra II.42).
2 | P a g e