Page 4 - astanggaoga
P. 4

c.  Tapa atau mengekang. Melalui pantangan tubuh dan pikiran akan menjadi
                                  kuat  dan  terbebas  dari  noda  dalam  aspek  spiritual  (Patanjali  Yoga  Sutra
                                  II.43).
                               d.  Svadhyaya atau mempelajari kitab-kitab suci, melakukan japa (pengulangan
                                  pengucapan  nama-nama  suci  Tuhan)  dan  penilaian  diri  sehingga

                                  memudahkan tercapainya “istadevata-samprayogah, persatuan dengan apa
                                  yang dicita-citakannya (Patanjali Yoga Sutra II.44).
                               e.  Isvarapranidhana  atau  penyerahan  dan  pengabdian  kepada  Tuhan  yang
                                  akan mengantarkan seseorang kepada tingkatan samadhi (Patanjali Yoga
                                  Sutra II.45).

                                    Kebalikan  dari  sepuluh  kebaikan  yang  harus  diwujudkan  (Yama  dan
                              Niyama) disebut sebagai vitarka, yaitu kesalahan-kesalahan yang harus dengan
                              teliti dijauhkan dan dihilangkan, yaitu:
                                1)  Himsa atau kekerasan dan tidak sabar sebagai lawan ahimsa.

                                2)  Asatya atau kepalsuan sebagai lawan dari satya.
                                3)  Steya atau keserakahan sebagai lawan dari asteya.
                                4)  Vyabhicara atau kenikmatan seksual sebagai lawan dari brahmacarya.
                                5)  Asauca atau kekotoran sebagai lawan dari sauca.
                                6)  Asantosa atau ketidakpuasan sebagai lawan dari santosa.
                                7)  Vilasa atau kemewahan sebagai lawan tapa.
                                8)  Pramada atau kealpaan sebagai lawan svadhyaya.
                                9)  Prakrti-pranidhana  atau  keterikatan  pada  prakrti  sebagai  lawan  dari

                                    isvarapranidhana.

                                    Dengan  menempuh  jalan  kebaikan  bukan  berarti  seseorang  dengan
                              sendirinya dilindungi terhadap kesalahan yang bertentangan. Jangan menyakiti
                              orang  lain  belum  tentu  berarti  perlakukan  orang  lain  dengan  baik.  Kita  harus
                              melakukan  keduanya,  tidak  menyakiti  orang  lain  dan  sekaligus  melakukan
                              keramah-tamahan.


                           3.  Asana
                                    Asana  adalah  sikap  duduk  pada  waktu  melaksanakan  yoga.  Buku

                              Yogasutra  tidak  mengharuskan  sikap  duduk  tertentu,  tetapi  menyerahkan
                              sepenuhnya kepada siswa sikap duduk yang paling disenangi dan relax, asalkan
                              dapat menguatkan konsentrasi dan pikiran dan tidak terganggu karena badan
                              merasakan  sakit akibat  sikap  duduk  yang dipaksakan.  Selain  itu  sikap  duduk
                              yang dipilih agar dapat berlangsung lama, serta mampu mengendalikan sistim

                                                                                                    3 | P a g e
   1   2   3   4   5   6   7   8   9