Page 9 - astanggaoga
P. 9

8.  Samadhi
                                     Samadhi adalah tingkatan tertinggi dari Astangga-yoga, yang dibagi dalam
                              dua  keadaan  yaitu:  1) Samprajnatta-samadhi atau Sabija-samadhi,  adalah
                              keadaan  dimana  yogin  masih  mempunyai  kesadaran,  dan  2)  Asamprajnata-
                              samadhi atau Nirbija-samadhi, adalah keadaan dimana yogin sudah tidak sadar

                              akan diri dan lingkungannya, karena bathinnya penuh diresapi oleh kebahagiaan
                              tiada tara, diresapi oleh cinta kasih Hyang Widhi. Baik dalam keadaan Sabija-
                              samadhi  maupun  Nirbija-samadhi,  seorang  yogin  merasa  sangat  berbahagia,
                              sangat  puas,  tidak  cemas,  tidak  merasa  memiliki  apapun,  tidak  mempunyai
                              keinginan,  pikiran  yang  tidak  tercela,  bebas  dari  “catur  kalpana”  (yaitu:  tahu,
                              diketahui, mengetahui, Pengetahuan), tidak lalai, tidak ada ke-”aku”-an, tenang,
                              tentram dan damai. Samadhi adalah pintu gerbang menuju Moksa, karena unsur-
                              unsur  Moksa  sudah  dirasakan  oleh  seorang  yogin.  Samadhi  yang  dapat
                              dipertahankan  terus-menerus  keberadaannya,  akan  sangat  memudahkan
                              pencapaian  Moksa.   Katha  Upanisad  II.3.1.:  Yada  pancavatisthante,  jnanani

                              manasa  saha,  buddhis  ca  na  vicestati,  tam  ahuh  paramam  gatim, Artinya:
                              Bilamana Panca Indria dan pikiran berhenti dari kegiatannya dan buddhi sendiri
                              kokoh dalam kesucian, inilah keadaan manusia yang tertinggi.


                       B.  YOGA SUTRA PATANJALI

                                 Tujuan  hidup  yang  tertinggi  umat  Hindu  adalah  Moksha,  di  dalam  upaya
                          mencapai Moksha sudah tentu ada hal-hal yang menghambat untuk mencapai tujuan
                          tersebut  seperti  ;  unsur  avidya  atau  kegelapan  pikiran  sehingga  muncul  prilaku-
                          prilaku yang bertentangan dengan ajaran dharma. Dalam Patanjali Yogasutra 1:2,
                          menguraikan bahwa; “yogas citta vrtti nirodhah”, Artinya mengendalikan pikiran itu
                          adalah yoga. Salah satu ajaran yoga yang populer adalah Yogasutra karya sastra
                          Maharsi Patañjali yang seluruh kitab Yogasutra dikelompokan atas 4 pada (bagian)
                          yang terdiri dari 196 sūtra. Bagian-bagiannya antara lain ;
                           1.  Samadhipāda
                                      Kitab Samadhipāda menjelaskan tentang; sifat, tujuan dan bentuk ajaran

                                yoga. Didalamnya memuat tentang perubahan-perubahan pikiran dan tata cara
                                melaksanakan  yoga.  Samãdhipãda tersusun  dalam  51  sutra,  yang
                                memaparkan tentang landasan spiritual-filosofis Yoga, hakekat dari penyatuan
                                dan  hakekat  ketuhanan  dalam Yoga.  Dalam  bagian  ini  akan  banyak  kita
                                temukan  paparan  yang  menyangkut  intisari  keimanan  Hindu,  yang  amat
                                bersesuaian  dengan Upanishad-upanishad dan Veda Sruti.  Dari  bagian  ini
                                pula, bila kita cermati, kesinambungan antara Sanhkya Darsana dan Vedanta

                                terjembatani   dengan Shastrãgama-shastrãgama lain. Pãda ini       merupakan
                                                                                                    8 | P a g e
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14