Page 12 - astanggaoga
P. 12
Anu-bhuuta-visaya-asampramosah smrtih
“ingatan membuat (Jivaatmaa atau Jiva Individu) tidak bisa lepas dari
pengalaman-pengalaman masa lalu.”
Sutra I.12
Abhyaasa-vairaagya-aabhyaam tan-nirodhah
“Nirodha, Penghentian atau Pengendalian terhadap Benih Pikiran dan
Perasaan dapat terjadi dengan Abhyaasa atau usaha intensif secara Terus-
Menerus; dan Pelepasan Diri dari segala hal yang menciptakan keterikatan.”
Sutra I.13
Tatra sthitau yatno’bhyaasah
“Abhyaasa atau Upaya secara Terus-Menerus Membutuhkan Yatna, Kerja
Keras; dan Sthiti atau Ketetapan Hati.”
Sutra I.14
Sa tu diirghakaala nairantarya satkaara-aasevito drdhabhuumih
“Dengan upaya terus-menerus tanpa henti dan penuh devosi, atau penuh
perhatian tanpa merasa terbebani, tercapailah kemantapan (dalam hal
pengendalian citta, benih pikiran dan perasaan, inilah abhyaasa)
Sutra I.15
Drsta-anusravika-visaya-vitrsnasya vasiikaara-samjnaa vairaagyam
“(Demikian seseorang mencapai) Vairaagya atau Pelepasan Diri yang
sempurna-tiada lagi keterikatan dan kerinduan terhadap visaya, benda-benda,
maupun keadaan-keadaan tertentu di luar, baik yang dilihatnya maupun yang
didengarnya. Kemudian ia meraih Samjnaa atau Pengetahuan Sejati (yang
bersifat tanpa konflik, tanpa pertentangan yang disebabkan oleh dualitas).”
Sutra I.16
Tatparam purusa-khyaateh guna-vaitrsnyam
“(Pengetahuan sejati adalah tentang) Purusa, gugusan Jiwa yang tidak
terpengaruh oleh guna atau sifat-sifat kebendaan; tidak terikat padanya; dan
tidak merindukannya (ini pula yang disebut pelepasan diri atau Vairaagya
yang sesungguhnya).”
Sutra I.17
Vitarka-vicaara-aananda-asmitaa-rupa-anugamaat-samprajnaatah
11 | P a g e