Page 13 - astanggaoga
P. 13
“Samprajnaatah atau Kesadaran (yang masih belum sepenuhnya melampaui
dualitas) adalah yang berlandaskan pada Vitarka atau Pertimbangan,
Penilaian, dan Penyimpulan yang Tepat; Vicaara atau Perenungan yang
Tepat; Aananda atau Kebahagiaan Sejati yang bersumber dari diri sendiri,
tidak tergantung pada sesuatu apapun di luar diri; Asmitaa atau Kesadaran
Aku yang sejati (sebagai Jivaatma atau Jiwa Individu atau Percikan Sinar
Purusa atau Gugusan Jiwa, Hyang adalah bagian tidak terpisahkan dari
Paramaatmaa atau Jiwa Agung).”
Sutra I.18
Viraama-pratyaya-abhyaasa-puurvah samskaara-seso’nyah
“Keadaan lain (Asamprajnaatah atau Samaadhi, Pencerahan yang bebas dari
dualitas, namun masih) mengandung muatan Puurva samskaara atau sisa
impresi, kesan-kesan dari masa lalu, yabg dapat dieliminasi, dihabisi,
dihapuskan dengan niat yang kuat dan upaya terus menerus untuk tujuan
mengeliminasinya.”
Sutra I.19
Bhava-pratyayo videha-prakrti-layaanam
“Kendati sudah Videha, tidak berbadan, dan (elemen-elemen yang
menciptakan badan pun sudah terurai serta) menyatu kembali dengan Prakrti
atau alam-benda — kehendak kuat untuk tetap hidup di dunia-benda bisa
tersisa, dan menyebabkan terjadinya kelahiran ulang.”
Sutra I.20
Sraddhaa-viirya-smrti samaadhi-prajnaa-puurvaka itaresaam
“Sebagian (di antara mereka yang mengalami kelahiran ulang seperti itu)
mencapai Samaadhi, Keseimbangan Diri atau Pencerahan berkat Prajnaa
puurvakah atau Pengetahuan sejati yang pernah diraihnya pada masa lalu,
dan (upaya sungguh-sungguh pada masa kini) dengan penuh Sraddha atau
keyakinan; Viirya atau keberanian dan kekuatan; dan smrti, ingatan atau
perhatian (terhadap tujuan Jiwa, yaitu Manunggal dengan Jiwa Agung).”
Sutra I.21
Tiivra-samvegaanaam-aasannah
“Mereka yang intensif berupaya sekuat tenaga; tentu lebih cepat mencapai
(tujuannya, yakni Samaadhi, Keseimbangan Diri atau Pencerahan).”
12 | P a g e