Page 15 - astanggaoga
P. 15
“Dengan mengulangi-Nya (Om atau Aum) secara terus-menerus, seseorang
meraih atau merealisasi makna dan tujuannya.”
Sutra I.29
Tatah pratyak-cetanaadhigamo’pyantaraayaa bhaavas-ca
“Demikian, seseorang meraih Pratyak Cetanaa atau Kesadaran Jiwa, dan
segala rintangan (untuk mencapainya) teratasi.”
Sutra I.30
Vyaadhi styaana samsaya pramaadaalasyaavirati bhraantidarsanaalabdha
Bhuumikatvaanavasthitatvaani citta viksepaaste antaraayaah
“Rintangan-rintangan yang mengacaukan citta atau benih-pikiran adalah
Vyaadhi atau Penyakit; Styaana atau Ketumpulan (Mental); Samsaya atau
Kebimbangan, Keragu-raguan; Pramaada atau Sifat Tidak Peduli,
Kecerobohan yang muncul dari ego, mementingkan diri sendiri saja; Aalasya
atau Kemalasam; Avirati atau Keterlibatan dengan segala Kenikmatan Indra;
Bhraanti-Darsana atau Pandangan yang Terkondisi/Salah, Kebingungan, Ilusi;
Alabdha-Bhuumikatva atau Tidak Membumi, Tidak Realistis; dan
Anavasthitatvaani atau Ketidakstabilan.”
Sutra I.31
Duhkha-daurmanasyaanggamejayatva-svaasa prasvaasaah viksepa
sahabhuvah
“Kekacauan Mental seperti itu juga dibarengi oleh Duhkha atau Duka-Derita,
perasaan hampa; Daurmanasya atau Depresi; Anggam dan Svaasa-
Prasvaasaah Ejayatva atau Bergemetarnya anggota badan dan
Ketidakteraturan Nafas.”
Sutra I.32
Tat-pratisedha-artham-eka-tattva-abhyasah
“Untuk menghadapi segala rintangan dan kekacauan pikiran, satu-satunya
cara adalah melatih diri secara intensif dan repetitif – sekuat tenaga dan tanpa
henti-dalam laku-laku berikut.”
Sutra I.33
Maitrii karunaa mudito-peksaanaam-sukha-duhkha punya-apunya-
visayaanaam bhaavanaatah citta-prasaadanam
14 | P a g e