Page 460 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 460

Hal ini disampaikan Rasulullah � kepada suatu kaum yang baru saja
                       lepas daripada masa  a hiliyah, mereka telah memeluk Islam namun lidah
                                           j
                      mereka sudah terbiasa menyebutkan nama Latta dan  'Uzza, tanpa adanya
                       kesengaiaap. K�rr�.udian mereka diperintahkan untuk mengucapkan kalimat
                       ikhlas ( .:i.l )I) Ul )I ) , sebagaimana mereka telah mengucapkan kata-kata ter­
                       sebpt t a npa :s engajh Oleh ��rena itu Allah � berfirman:
                      � �p � � ��IJ.l �J 1 "TetapiAllah menghukummu disebabkan (sum·
                                      g
                      pahmu) yang seri a j a   (u ntuk bersumpah) oleh hatin:u.  D "  an sfalam SUBt yang l_:¥ n
                       Dia berfirman dengan menggunakan kalimat. � 0�f.J1 rJ �  � rs-�IJ.l � J 1
                       "Tetapi Dia menghukummu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu senga j a. "
                       (QS. Al-Maa-idah: 89).
                              Dalam bah Laghwul yamin (sumpah yang tidak dimaksudkan untuk
                       bersumpah), Imam Abu Dawud meriwayatkan, dari Atha', bahwa, Aisyah
                       radhiallahu 'anha mengatakan, sesungguhnya Rasulullah � pernah bersabda:

                                              '   ""'   ""  ""'   '   ""   "'  ""'   .   "  ""'     ""'   0   "
                                           ( .  ) �.r-J  )        � � f  r      ; �   . • .   ;I I   .  �.1 1 1 1
                                             Jll
                                                                      ��� I I  "')5

                                                   11�  Jll  "')5 �
                                                                                �  �  � .Y""'  )
                                             ...      ...     u• •   ""            ""
                       II  Laghwul yam in adalah ucapan seseorang di dalam rumahnya, kalla wallahi
                       (tidak, demi Allah) dan balaa wallahi (ya, demi Allah).  II
                              Selanjutnya Abu Dawud mengatakan:  "Hadits ini diriwayatkan Ibnul
                       Furat, dari Ibrahim ash-Sha'igh, dari Atha', dari Aisyah sebagai hadits mauquf
                      Juga  diriwayatkan az-Zuhri, Abdul Malik, dan Malik bin Maghul, semuanya
                       dari Atha ,   dari Aisyah r a dhiallahu 'anha sebagai hadits mauquf
                                '
                                                                J   ""     $   ....   J  J     $
                              Mengenai firman Allah Ta'ala, � ��� � }ll� .:i.l ($  �IJ.l)1 1, Abdur
                       Razak meriwayatkan dari Mu'ammar, dari az-Zuhrl, dari Urwah, dari Aisyah
                       radhiallahu 'a nha, ia mengatakan; "Mereka itu adalah kaum yang saling mem­
                       bela diri  dalam masalah yang diperselisihkan, lalu ia mengatakan:  "Tidak,
                       demi Allah, ya, demi Allah, dan benar-benar tidak, demi Allah." Mereka saling
                       membela diri de:ngan bersumpah tanpa adanya keyakinan dalam hati mereka."

                              (Pengenian kedua):  Dibacakan kepada Yunus bin Abdul       A  ' la dari
                       Aisyah adh�ll hu ;a_nha� bahwa Aisyah pernah menafsirkan ayat:
                                     q_
                             t
                      � ��� J }ll� .:i.l ($  �1J.l)1 1, ia berkata, maksudnya adalah apabila seseorang
                       di atitara kciliafi bersumpah dalam suatu hal dan ia tidak menghendaki kecuali
                      kejujuran semata, tetapi temyata kenyataan yang ada berbeda dengan sumpah­
                      nya itu.

                              Hal yang senada juga diriwayatkan dari  Abu Hurairah, Ibnu Abbas
                       dalam salah satu dari dua pendapatnya, Sulaiman bin Yasar, Sa'id bin Jubair,
                      Mujahid dalam salah satu dari dua pendapatnya, Ibrahim an-Nakha'i dalam
                      salah satu dari dua pendapatnya, al-Hasan, Zararah bin Aufa, Abu Malik, Atha'
                       al-Khurasani,  Bakar bin Abdullah, dan salah satu dari pendapat Ikrimah, Habib
                      bin Abi Tsabit, as-Suddi, Makhul, Muqatil, Thawus, Qatadah, Rabi' bin Anas,
                      Yahya bin Sa'id, dan Rabi'ah.









             r  b nu Katsir Juz 2                                                                            441
              l
   455   456   457   458   459   460   461   462   463   464   465