Page 464 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 464
ia tidak mencampuri istrinya, maka ia harus menceraikannya, dan jika ia tidak
mau menceraikannya juga maka hakim yang harus menceraikannya. J enis
talaknya adalah raj'i sehingga si suami masih boleh rujuk kepada istrinya ter
sebut pada mas a iddah. T etapi Imam Malik sendiri mengemukakan, "Si suami
tidak diperbolehkan merujuknya sehingga ia mencampurinya pada mas a
iddah." Pendapat ini jelas aneh sekali.
Berkenaan dengan masa penangguhan selama empat bulan, para fuqaha'
dan juga yang lainnya menyebutkan sebuah atsar yang diriwayatkan Imam
Malik bin Anas rahimahullahu, dalam kitab al-Muwattha ', dari Abdullah bin
Dinar, ia menceritakan, Umar bin Khatthab $ pemah pergi pada malam hari,
lalu ia mendengar seorang wanita mengucapkan:
- i * �G:- .) .:.,1 1:1 1.,CA \ki
0 ""
"" "" ""
""" ;;
""
J
JJ
�'li 1 ·1:.:. '1 wi t.i!) J ; ;p ; ; .. ;p 1 1 "" "" "" ;
1ft"
.
'; � J
�IJ':--f ? l I� � �/J * � 1 ) J! f»1 �") f»1)
Malam begitu panjang dan hitam kelam sekelilingnya, aku tak dapat
tidur tiada kekasih yang berkencan denganku.
Demi Allah, jika bukan karena Allah yang selalu mengawasiku, niscaya
sisi-sisi pelaminan ini telah bergoyang.
Kemudian Umar berkata kepada putrinya, Hafshah r a dhiallahu 'anha,
"Berapa lama seorang wanita dapat bersabar menunggu suaminya?" Hafshah
menjawab, "Enam atau empat bulan." Maka Umar pun berucap, "Aku tidak
akan menahan seorang prajurit lebih lama dari masa terse but."
Muhammad bin Ishak meriwayatkan, dari Sa'id bin Jubair budak Ibnu
Abbas, yang pemah bertemu dengan para sahabat Nabi !3, ia menuturkan,
aku masih tetap ingat hadits Umar, bahwa pada suatu malam ia pemah pergi
mengelilingi Madinah, ia memang sering melakukan hal tersebut. Tiba-tiba ia
melewati seorang wanita Arab yang pintu rumahnya tertutup seraya berucap:
Malam ini begitu panjang, menghiasi sekelilingnya, ketiadaan ternan
tidur membuatku terjaga.
1r l b nu Katsir Juz 2 445

