Page 468 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 468
dan waktu e rlalunya sesuatu yang sudah rutin, dan sudah diketahui waktu
b
berlalunya. lstilah quru ' ini berlaku untuk keduanya. Dan sebagian ulama
ushul telah berpendapat dengan makna terse but. W a llahu a 'lam.
Syaikh Abu Umar bin Abdul Barr mengatakan: "Para ahli bahasa Arab
dan juga fuqaha' tidak berbeda pendapat bahwa yang dimaksud dengan quru '
itu adalah masa haid dan juga masa suci. T etapi mereka hanya berbeda pendapat
mengenai maksud dari ayat tersebut hingga terbagi menjadi dua pendapat.
• !'c
D an rman Allah �' "( ��>-J' r..1- <Ill I � .... � u l.ft ,_r; , J ,. JYiere a
f � -.\:: . I ' ' . - . i � �� �,_ � ,,- A 11 11 k
�1 -;:l .t. �
'
.
fi
I
tidak boleh menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahim mereka. "
Y aitu, hamil atau haid. Demikian dikatakan Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Mujahid,
asy-Sya'bi, al-Hakam bin Unaiyah, Rabi' bin Anas, adh-Dahhak, dan ulama
lainnya.
Firman-Nya lebih lanjut, t€ .z-�i i:;i1� 1�; �';: :_,5 0l 1 'Jika mereka ber
iman kepada Allah dan hari akhir. ltu m e rupikau ancaman bagi mereka (para
II
isteri) jika mereka menyalahi kebenaran. Hal itu menunjukkan bahwa per
soalan ini berpulang kepada para wanita itu sendiri, karena hanya merekalah
s
yang mengetahui e rsoalan tersebut. Dan a ngat sulit untuk meminta ke
p
terangan mengenai hal itu, sehingga persoalan itu diserahkan kepada mereka
b
dan mereka diancam agar tidak memberitahukan sesuatu yang tidak e nar,
baik karena ingin segera menyelesaikan masa iddah maupun karena ingin
memperpanjang masa iddahnya. Dan mereka diperintahkan agar memberi
tahukan keadaan yang sebenarnya, tanpa tambahan dan pengurangan.
Firman Allah � selanjutnya, t€ b.�l IJ�U 0t �� c) ��:'r. J;.i � ;.(, 1
"Dan para suami berhak merujuknya dalam masa menunggu itu. ]ika mereka
"
(para suami) itu menghendaki ishlah. A rtinya, suami yang menceraikannya
lebih berhak untuk merujuknya selama ia masih menjalani masa iddah, jika
dengan rujuk tersebut ia bermaksud mengadakan ishlah dan kebaikan. Hal
itu berlaku pada wanita-wanita yang di talak raj 'i. Sedangkan wanita-wanita
yang ditalak ba 'in (talak tiga , pada saat ayat ini turon belum ada wanita yang
)
di talak ba'in. Dan terjadinya talak ba'in ini setelah mereka dibatasi dengan
tiga talak. Sedangkan ketika turunya ayat ini, seorang laki-laki lebih berhak
s
merujuk istrinya meskipun ia telah mentalaknya e ratus kali talak. T etapi
ketika mereka dibatasi oleh ayat berikutnya bahwa talak itu hanya sampii
b a tas tiga kali, maka terdapatlah wanita yang ditalak ba'in (talak tiga) dan
talak r a j 'i (talak yang pertama dan yang kedua).
"'
� J Iii
0
Dan firman-Nya, t€ '-' J�l: � (,?+!1 � 0iJ J 1 ''Dan para wanita mem-
"'"'
punyai hak yang seimbang' dengan kewajibannya menu rut cara yang rna 'ruj "
p
Artinya, a ra istri itu mempunyai hak atas suami mereka seperti hak yang
dimiliki suami atas diri mereka. Masing-masing dari keduanya harus menunai
kan hak tersebut dengan cara yang baik. Sebagaimana yang telah ditegaskan
Jbnu Katsir juz 2
449

