Page 137 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 137
Umar di masa lalu, tidak menyadari jika kedua orang tua mereka tengah menyusun
rencana pertemuan di antara kedua keluarga tersebut.
Setelah pertemuan antara Maryam dan Umar terjadi, Maryam pun mulai
menemukan kecocokan dengan Umar. Dalam pandangan Maryam, Umar adalah
dalam pendangan Maryam adalah lelaki yang sedikit cuek. Sementara penilaian
Umar tehadap Maryam adalah perempuan yang supel, ramah, cerdas, dan cantik.
Meskipun Maryam berstatus janda, namun Alam menilai semua yang ada dalam
diri Maryam sudah mendekati kriteri calon istri ideal. Melalui superego yang ada
dalam dirinya, melalui kedewasaannya Maryam pecaya bahwa pilihan orang tuanya
adalah yang terbaik untuk dirinya. Atas dasar struktur superego Maryam, tidak
membutuhkan waktu lama, akhirnya mereka pun menikah dalam persamaan
keyakinan yang membuat kedua orang tua mereka merasa lega dan bahagia.
Setelah Maryam dan Umar membina kehidupan rumah tangga, kebahagian
mereka dilengkapi dengan kehadiran seorang anak dari darah daging mereka.
Namun kebahagiaan mereka berdua tak berlangsung lama. Orang tua dan adik
Maryam harus berpindah tempat lagi ke sebuah penampungan para pengungsi
Ahmadiyah bernama gedung Transito, karena adanya penyerangan dan pembakaran
rumah oleh warga masyarakat di sekitar lokasi perumahan jemaah Ahmadiyah.
Maryam dibantu oleh Umar yang juga merupakan anggota Ahmadiyah selalu
mengurusi perlengkapan dan logistik untuk para jemaah setiap harinya. Sekian lama
orang tua Maryam dan para jemaah Ahmadiyah tetap bertahan dalam pengungsian
dengan kondisi hidup yang memprihatinkan serta penuh keterabatasan, akhirnya
Bapaknya Maryam merintis kembali usaha penjualan ikan di pasr dan cukup sukses.
Fatimah pun sudah bekerja dan menikah dengan lelaki beragama Islam. Meskipun
Bapaknya tidak pernah menyetujui pernikahan Fatimah secara penuh, namun
ibunya dan Maryam telah mengiklaskan pilihan Fatimah tesebut. Sampai suatu hari,
Bapaknya Maryam meninggal dalam sebuah kecelakan. Motornya menabrak truk.
Kepergian bapaknya menyisakan kesedihan mendalam bagi Maryam dan
keluarga besarnya, termasuk seluruh jemaah Ahmadiyah. Bapaknya Maryam oleh
para jemaah dianggap sebagai orang tua mereka, karena banyak memperhatikan
132