Page 141 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 141
M sudah lama menginginkan pindah dari rumah orang tua
Alam ke rumah baru atau mengontrak untuk hidup
A
mandiri. Namun, Alam belum siap untuk berpisah dari
S Ibunya dengan alasan belum ada uang yang cukup untuk
membeli atau menyicil rumah di pusat kota. Alam tak
I
ingin mencari rumah di pinggiran kota karena jauh dari
rumah orang tuanya, meskipun harganya cukup
terjangkau. Ibu Alam yang pada dasarnya tidaklah
menyukai Maryam, kerap menyindir atau menyudutkan
Maryam di hadapan Alam. Belum hadirnya anak menjadi
pemicu percekcokan Maryam dengan ibu Alam. Ibu
Alam pun mengaitkan ketidakhadiran anak dengan
pernikahan karena perbedaan keyakinan. Ibu Alam mulai
mencurigai Maryam masih menganut Ahmadiyah,
sehingga menjadi penyebab doa mereka dalam meminta
anak tak pernah terkabul. Maryam sudah tidak tahan
dengan situasi rumah tangga yang tak pernah ada
ketenangan, karena ibu Alam terlalu mencampuri urusan
rumah tangga mereka. Maryam tidak terima lagi selalu
disudutkan oleh pernyataan dan sindiran ibu Alam,
sehingga suatu hari terjadi percekcokan besar di antara
keduanya. Bahkan Alam pun lebih membela ibunya.
Suatu ketika Maryam yang sudah tidak kuat lagi dengan
kondisi rumah tangganya menyatakan keinginan untuk
berpisah dari Alam. Namun, satu hal yang membuat
Maryam kecewa adalah Alam tidak menunjukkan
kesedihannya sedikitpun ketika Maryam menyatakan
maksud itu, dan Alam tidak tampak berupaya untuk
membujuk Maryam mempertahankan rumah tangga
mereka.
Maryam berniat kembali pada orang tuanya di Lombok
setelah becerai dengan Alam. Namun, setelah 5 tahun
Maryam berpisah dengan keluarga besarnya, yaitu
bapak, ibu, dan adiknya sudah tidak lagi berdiam di
rumahnya yang dulu. Setelah ditelusuri pada salah satu
Tahap
pekerja ayahnya dulu bahwa ada peristiwa pengusiran
Utama para jemaah Ahmadi oleh masyarakat di kampungnnya,
Gerupuk. Dengan segala upaya Maryam mencari dan
akhirnya menemukan mereka di sebuah daerah baru yang
khusu sekelompok jemaah Ahmadiyah. Ibunya yang
pertama kali ditemui Maryam menceritakan pada
bapaknya tentang kandasnya rumah tangga anaknya, dan
Maryam berniat kembali pada keluarganya. Sikap
136