Page 145 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 145

akhirnya Maryam memutuskan berpisah dari Alam. Setelah menjadi janda, Maryam

                        menikah  lagi  dengan  Umar,  seorang  laki-laki  dari  keluarga  Ahmadiyah.  Kedua
                        orang tua mereka sudah saling mengenal sejak lama. Lama kelamaan Maryam dan

                        Umar  menemukan  kecocokan  karena  mereka  dibesarkan  dalam  budaya

                        Ahmadiyah. Sifat Umar juga sangat disukai Maryam karena ulet, santun, ramah,
                        dan  sopan  dalam  kesehariannya.  Maryam  memiliki  kecantikan  khas  kaum

                        perempuan di daerah timur Indonesia. Kulit Mariam yang sawo matang dengan
                        mata yang bulat, beserta halis lebat dan bibir sedikit tebal merekah kemerahan,

                        mencerminkan  kecantikan  khas  gadis  Lombok  yang  menawan.  Maryam  juga

                        memiliki rambut hitam legam dan lurus. Rambutnya itu selalu dibiarkan tergerai
                        panjang  melebihi  punggung.  Dengan  semua  yang  dimiliki  di  diri  Maryam,  tak

                        sedikit pria yang mengagumi keindahannya secara fisik. Ditunjang oleh keindahan
                        batiniahnya, lengkap sudah kecantikan yang ada pada diri Maryam.

                             Maryam  digambarkan  Okky  sebagai  perempuan  yang  cerdas  dan  kritis,
                        sehingga  membuat  Maryam  bisa  diterima  sebagai  mahasiswa  jurusan  akuntansi

                        pada sebuah PTN di Surabaya. Sejak SD sampai SMA, Maryam selalu menjadi

                        juara  kelas,  dan  dengan  kecerdasan  intelegensinya,  Maryam  mampu  meraih
                        kesuksesan dalam bidang akademik dan pekerjaan. Dengan kecerdasan emosinya,

                        Maryam mampu menjadi pribadi yang ramah, santun, dan bermoral. Dalam dirinya
                        sudah tertanam nilai-nilai keimanan yang diajarkan oleh orang tuanya sejak kecil.

                        Meskipun pernah meninggalkan keyakinannya sebagai seorang Ahmadiyah karena

                        keinginannya untuk bisa menikah dengan Alam sebagai upaya melupakan masa
                        lalunya bersama Gamal. Maryam juga merupakan pribadi yang tegar, mandiri, dan

                        berjiwa  pemberontak.  Perjuangan  ayahnya  yang  telah  meninggal  dalam  upaya
                        menuntut keadilan dan ketenangan hidup kelompok Ahmadiyah, dilanjutkan oleh

                        Maryam  bersama para pengikut ayahnya. Dalam novel  ini dikisahkan,  Maryam

                        bersama jemaah Ahmadiyah menemui gubernur Lombok. Mereka menuntut agar
                        gubernur  memperhatikan  warga  Ahmadiyah  yang  telah  bertahun-tahun  berada

                        dalam pengungsian, dan menuntut dikembalikannya tanah dan rumah yang telah









                                                                                                    140
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150