Page 139 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 139
1. Konflik agama yang berimplikasi pada masalah kemanusiaan di Pulau Lombok
melahirkan pemarjinalan kelompok Ahmadiyah di Lombok. Pemarjinalan
kelompok Ahmadiyah di Lombok berdasarkan skema aktan sebagai pengirim
atau sender dalam cerita novel ini.
2. Seluruh jemaah Ahmadiyah berjuang untuk mendapatkan hak mereka dalam
berkeyakinan, hak hidup tenang, dan hak atas harta milik pribadi yang
ditinggalkan. Hak berkeyakinan, hak hidup tenang, dan hak atas milik pribadi
yang ditinggalkan berdasarkan skema aktan sebagai objek dalam cerita novel ini.
3. Maryam memperjuangkan hak berkeyakinan, hak hidup tenang, dan harta milik
keluarga beserta jemaah Ahmadiyah. Upaya mempejuangkan hak bekeyakinan,
hak hidup tenang, dan harta milik keluarga beserta jemaah Ahmadiyah
bedasarkan skema aktan sebagai subjek atau pahlawan dalam cerita novel ini.
4. Umar selalu menjadi pendengar setia dan penyemangat hidup Maryam, terutama
tentang persoalan keluarga besarnya dan para jemaah Ahmadiyah. Umar
berdasarkan skema aktan sebagai penolong atau helper dalam cerita novel ini.
5. Masyarakat Lombok melakukan pengusiran pada kelompok jemaan Ahmadiyah
di berbagai daerah, salah satunya pada keluarga Maryam. Masyarakat yang tidak
menghendaki adanya kelompok Ahmadiyah di Lombok berdasarkan skema
aktan sebagai penentang atau opponent dalam cerita novel ini.
6. Sepeninggal Pak Khairuddin, Maryam besama Umar dan jemaah Ahmadiyah
lainnya melanjutkan perjuangan untuk mendapatkan kembali kebebasan mereka
dalam berkeyakinan sebagai penganut Ahmadiyah. Melanjutkan perjuangan
Ayah Maryam bersama dengan jemaah Ahmadiyah berdasarkan skema aktan
sebagai penerima atau receiver dalam cerita novel ini.
Melalui model fungsional Greimas yang sudah dimodifikasi Sumiyadi
(2021), tokoh dan penokohan Maryam pada novel Maryam dapat dilihat melalui
bagan di bawah ini.
134