Page 82 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 82

pada perempuan Asmat. Selain itu, peneliti mengkaji tulisan pengarangnya, Ani

                        Sekarningsih melalui kritik feminis ginokritik (Showalter, 1981) yang dapat dikaji
                        melalui biologi perempuan dan psikologi perempuan pada diri Teweraut. Ani bisa

                        menuliskan hal bersifat kodrati perempuan seperti pada saat Teweraut tengah dalam

                        kondisi hamil tua dan juga pada saat Teweraut tengah proses melahirkan. Begitu
                        pula  pada  kondisi  psikologis  Teweraut  yang  dipaksa  untuk  menikah  dengan

                        Akatpits oleh nDwi Desman. Ani dapat menjiwai gambaran pssikologis tentang
                        penolakan  batin  Teweraut  ketika  harus  menikah  dengan  Akatpits  yang  telah

                        memiliki 6 orang istri. Termasuk pula tentang kekecewaan Teweraut yang tidak

                        bisa berjodoh dengan Def, karena lelaki itu tengah berada di tempat jauh dalam
                        menyelesaikan sekolahnya. Digambarkan pula bagaimana membatinnya Teweraut

                        yang  tidak  bisa  banyak  berbicara  pada  ayahnya.  Aturan  budaya  patriarki
                        mengharuskan Teweraut dilarang membantah saat ayahnya memberikan wejangan

                        tentang jodoh terbaik untu Teweraut.
                             Citra  diri  tokoh  Teweraut  yang  diciptakan  Ani  Sekarningsih  dalam  novel

                        Namaku Teweraut terhubungan dengan jiwa feminis dalam diri Teweraut. Citra diri

                        Teweraut yang positif berdasarkan aspek sosial, fisik, dan psikis sebagai perempuan
                        dengan karakter yang cerdas, kritis, peka, taat, jujur, bemoral, mandiri, pantang

                        menyerah, bijaksana, dan bertanggung jawab.
                            Teweraut  dengan  karkaternya  yang  cerdas,  kritis,  terdidik,  dan  bijaksana

                        mencoba  berjuang  membebaskan  dirinya  dari  belenggu  budaya  patriarkhi.

                        Meskipun Teweraut sadar bahwa dirinya kerapkali tak berdaya dan masih sulit bagi
                        dirinya untuk mewujudkan segala harapan dan cita-citanya. Seperti dirinya yang

                        tak berdaya terhadap budaya patriarki yang diatur nDiwi-nya tentang siapa jodoh
                        terbaik bagi Teweraut.

                            Teweraut  yang  kritis,  cerdas,  mandiri,  dan  pantang  menyerah  saat  bertemu

                        Mama Rin, merasa sangat senang karena bisa bertemu dengan seseorang yang dapat
                        memberinya  banyak  inspirasi.  Perkenalannya  dengan  mama  Rin  membuat

                        pemikiran Teweraut kian terbuka tentang hak-hak kaum perempuan di Ewer yang
                        bisa membuat perempuan Ewer memiliki kemajuan. Dari Mama Rien, Teweraut







                                                                                                     77
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87