Page 13 - Mengungkap Kejayaan asian Games 1962
P. 13

Mengungkap Kejayaan Asian Games IV 1962 di Era Sukarno
                           dan Upaya Indonesia Mengulang Kembali di Era Jokowi

                 LAHIRNYA ASIAN GAMES

                     Pesta olahraga Asia yang dikenal dengan  Asian  Games
                 (AG) ini mulai dirintis keberadannya pada paroh terakhir
                 tahun 1940-an, ketika kekuatan ideologi imperialisme Barat
                 mulai runtuh dan bangsa-bangsa di Asia mulai mendapatkan
                 kebebasan atau kemerdekaannya terhadap penjajahan
                 bangsa Barat. Di samping itu, pada saat itu rasa nasionalisme
                 dan solidaritas di antara bangsa-bangsa di Asia sedang
                 berkembang dengan pesat. Bila Bapak pendiri pesta olahraga
                 internasional  di  dunia  (Olimpiade)  adalah  Baron  Pierre  de
                 Coubertin, maka Bapak pendiri Pesta Olahraga Asia (Asian
                                                         9
                 Games) adalah G.D Sondhi (1890 – 1978).
                     Salah satu peran penting Sondhi adalah menempatkan
                 olahraga sebagai alat pembentukan solidaritas antar suku
                 bangsa di India, yang meluas pada bangsa-bangsa di Asia. Pada
                 Februari 1934 Sondhi bersama Maharaja Yadvendra Sing of
                 Patiala memutuskan untuk mengadakan “sport meeting” di
                 antara Negara-negara Asia Barat, yang kemudian melahirkan
                 Western Asiatic Games I yang berlangsung di Stadion Nasional,
                 New Delhi, India. Beberapa Negara yang ikut berpartisipasi
                 dalam Western Asiatic Games I antara lain: Afganistan, Cylon
                 (kini Srilangka), India dan Palestina.
                                                    10
                     Dalam hidupnya, Sondhi meyakini bahwa olahraga
                 sangat bermanfaat untuk menyegarkan badan dan pikiran
                 masyarakat, khususnya generasi muda. Sondhi berpendapat



                     9  Mithlesh K. Singh Sisodia.,Ibid., hlm. 2
                     10  Ibid. hlm. 2

                                             4
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18