Page 20 - Mengungkap Kejayaan asian Games 1962
P. 20
Pendahuluan
Indonesia untuk menjadi tuan rumah Asian Games tidak juga
surut. Niat itu kembali diajukan atau disampaikan ketika
berlangsungnya sidang AGF di Manila, bersamaan dengan AG
II pada tahun 1954. Sekali lagi, masih belum ada kepercayaan
30
dari Negara-negara anggota AGF terhadap kemampuan
pemerintah Indonesia untuk menjamin kelancaran atau
berlangsungnya AG III untuk tahun 1958. Sebagian besar
31
anggota AGF lebih memilih, mempercayai atau meyakini
bahwa Tokyo, dapat menjamin penyelenggaraan AG III untuk
tahun 1958.
32
Pada tahun 1955 Indonesia berhasil menjadi tuan
rumah Konferensi Asia – Afrika (KAA), di Bandung, 18 – 24
33
April 1955. Keberhasilan itu tentu juga membantu usaha
pemerintah dalam mengangkat nama dan martabat bangsa
Indonesia di mata dunia. Motif lain Indonesia menjadi tuan
rumah KAA selain bersama-sama memperjuangkan nasib
bangsa-bangsa di Asia – Afrika dari cengkraman imperialis dan
kolonialisme Barat adalah mencari dukungan internasional
untuk mendukung perjuangan “mengembalikan” Irian
Jaya (Papua Barat) dari cengkraman Belanda ke pangkuan
34
Indonesia.
Piagam Bandung atau yang lebih dikenal dengan Dasasila
30 Rusli Lutan., Op. Cit. hlm. 15.
31 Ibid. Lihat juga: Sekretariat Negara Republik Indonesia., Op. Cit. hlm. 25.
32 Rusli Lutan., Ibid., hlm. 15.
33 Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto., Sejarah
Nasional Indonesi., Jilid VI, (Jakarta: Balai Pustaka, 1984), hlm. 235.
34 Marwati Djoened Poesponegoro., Op. Cit. hlm. 235.
11