Page 16 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 16
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4
dan Persia, lahir pula karya yang sepenuhnya asli. Misalnya hikayat mengenai
pahlawan dan wali sufi lokal, syair-syair tasawuf, pantun-pantun keagamaan,
babad atau hikayat kesejarahan, dan lain sebagainya.
Teks-teks itu dipandang sebagai berkaitan dengan Islam bukan saja karena isi
dan peran moralnya, tetapi juga karena bahan verbal dan wawasan estetika
yang melandasi penciptaan karya-karya tersebut. Adapun bahan verbal
karangan para penulis Muslim itu membentang dari al-Quran yang merupakan
kitab suci Islam, melainkan juga kisah-kisah yang berkaitan dengan kehidupan
Nabi Muhammad s.a.w.., para sahabat dan penyebar-penyebar Islam pada
masa awal termasuk kehidupan orang-orang suci, tokoh-tokoh yang berjuang
dalam Islam, dan cerita-cerita dan syair-syair yang sejak awal menjadi sarana
penyebaran Islam. Berdasarkan sumber bahan verbal dan isi yang dikandungnya
itu karya-karya Melayu/Nusantara bercorak Islam itu dikelompokkan dengan
cara tersendiri. Ada pun wawasan estetika yang mendasari penciptaannya
berakar dari pemikiran estetika dan teori seni yang dasar-dasarnya diletakkan
para filosof, ahli sastra dan sufi seperti Farabi, Ibn Sina, Abdul Qahir al-Jurjani,
Imam al-Ghazali, Ruzbihan Baqli, Jalaluddin Rumi, dan Hamzah Fansuri.
Tetapi sejak lama selalu timbul persoalan mengenai apa yang disebut sastra
Islam itu? Dan apa yang membedakannya dengan sastra di luarnya?
Islam dan Sastra
Telah disepakati para ulama dan pemikir muslim, dalam pengertian luas Islam
Sebagai ‘pandangan
hidup’ Islam terdiri dari bukan sekadar sebuah agama (religion) yang mengajarkan sistem kepercayaan
4 pilar utama, yang dan peribadatan tertentu. Islam sejak awal kelahirannya dan dalam perkembangan
darinya terbentuk lebih lanjut adalah juga sebuah way of life (pandangan hidup) yang mendorong
aneka cabang ilmu lahirnya sebuah kebudayaan dan tradisi-tradisi keilmuan dan seni, termasuk
Islam dan jenis-jenis tradisi-tradisi sastra di wilayah-wilayah yang penduduknya terislamkan. Sebagai
sastra Islam. Keempat
pilar itu ialah aqidah, ‘pandangan hidup’ Islam terdiri dari 4 pilar utama, yang darinya terbentuk aneka
syariah, muamalah dan cabang ilmu Islam dan jenis-jenis sastra Islam. Keempat pilar itu ialah aqidah,
akhlaq. syariah, muamalah dan akhlaq. Muhammad Syaltut dalam bukunya Al-Islam:
`Aqidah wa Syariah (Kairo: Dar al_Qalam 1966. Hal 11) merincinya menjadi tiga
dengan memasukkan muamalah ke dalam syariah.
Aqidah diejawantah dalam Tauhid, sebagaimana tercermin dalam penggalan
pertama kalimah Syahadat – La ilaha illa Allah atau pengakuan Tiada Tuhan selain
2