Page 321 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 321
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4
BAB VII
Seni Pertunjukan Islam
Indonesia
stilah seni pertunjukan diadopsi dari bahasa Inggris, Performing Arts.
Pengertian seni pertunjukan tidak indentik dengan makna dalam bahasa
IInggris. Ada dua aspek yang membedakannya: konteks dan bentuk seni
pertunjukan Islam Indonesia dengan dunia Barat. Di Barat kesenian memang
dirancang secara khusus untuk kepentingan pertunjukan panggung yang
dipertontonkan. Bahkan seni pertunjukan dilakukan untuk pertunjukan semata,
tanpa ada kaitannya dengan kegaitan unsur budaya lainnya. Istilah yang
terkenal adalah seni untuk seni. Hardja Susilo misalnya menjelaskan, “Sejak
zaman Renaissance, musik [seni pertunjukan] klasik Barat setapak demi setapak
menjauhkan diri dari kaitan dengan keagamaan dan kenegaraan. Sesampainya
ke akhir abad ke-19 dan abad ke-20, seni Barat (termasuk musik) makin jauh dari
masyarakat (1990:3). Walaupun para pelaku seni sendiri mencoba untuk melihat
kaitan karya seni dengan konteks dan penaranan seni itu dalam masyarakat. Seni
di Barat juga memberikan peranan yang penting pada penonton, bahkan dalam
seni pertunjukan di dunia Barat penonton menjadi tujuan utama pertunjukan.
Seni pertunjukan yang berakar pada tradisi Islam dan Indonesia pada umumnya
sangat berkaitan dengan konteks pertunjukan atau unsur lain dalam kegiatan
masyarakat. Konteks seni Islam pada umunya berkaitan dengan aktifitas
307