Page 322 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 322
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4
keagamaan (hari-hari penting Islam) dan lingkaran hidup masyarakat. Konteks
Konteks seni Islam seni pertunjukan Indonesia sangat beragam: berupa khitanan, upacara
pada umunya berkaitan perkawinan, bersih desa, slametan, hari-hari penting Islam dan seterusnya.
dengan aktifitas
keagamaan (hari- Ini mengambarkan bahwa kesenian dalam Islam bukanlah untuk kepentingan
hari penting Islam) pertunjukan semata.
dan lingkaran hidup
masyarakat. Konteks Seni pertunjukan dalam konteks yang melibatkan masyarakat komunal
seni pertunjukan bahkan sering tidak untuk kepentingan totontan. Pertunjukan model Barat
Indonesia sangat
beragam: berupa yang dilakukan pada umumnya di gedung pertunjukan memakai panggung
khitanan, upacara prosenium, khusus untuk ditonton. Sementara seni pertunjukan tradisi di
perkawinan, bersih Indoensia sebagain besar dilakukan di arena, dapat ditonton dari semua sisi.
desa, slametan, hari- Aspek keterlibatan sebagai pelaku seni juga berbeda. Model Barat menempatkan
hari penting Islam dan pelaku seni berbeda dengan jelas dengan penontonnya. Sementara dalam seni
seterusnya.
tradisi sering pelakunya tidak dibedakan secara tajam. Bahkan dalam berbagai
kegiatan, semua anggota komunitas dapat terlibat atau berperan sebagai
pelaku dalam melaksanan seni pertunjukan tersebut, sering secara bergiliran
atau bergantian. Lebih khusus lagi yang ditemukan dalam upacara yang bersifat
ritual, seni pertunjukan sama sekali bukan ditujukan untuk ditonton, tetapi lebih
sebagai doa bagi masyarakat pendukungnya. Seni pertunjukan lebih berperan
sebagai sarana upacara doa agar lebih ‘khusuk’ atau bahkan doa itu sendiri.
Seni pertunjukan di dunia Barat berwujud sebagai seni tontonan, yang
dipertunjukan di gedung dengan memakai pola prosenium. Konteksnya berupa
dunia ‘profan’ yang menempatkan seni sebagai aktifitas kehidupan perkotaan
yang elitis. Kesenian Indonesia diperkotaan lebih banyak yang mengacu pada
model tontonan. Walaupun terbatas di beberapa kota besar yang sudah
Pertunjukan tari pada pesta
budaya Tabuik, 5-17 November
2013.
Sumber: Museum Negeri Padang.
308