Page 417 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 417
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4
senantiasa menampilkan perpaduannya untuk memberikan kontribusi yang
berharga terhadap problema kemanusiaan modern saat ini, yaitu kegersangan
runahiyah, kekeringan spiritual dan kehilangan makna hidup yang hakiki.” Pada
Januari 2014, Yayasan Dian Esa Semesta dan Majelis Taklim Rahmat Hidayat
Provinsi Lampung menyelenggarakan lomba kasidah Se-Provinsi Lampung yang
diikuti 1.005 grup. Para peserta berasal dari kabupaten dan kota se-Provinsi
Lampung dan mengikuti perlombaan selama 20 hari. Beberapa tahun yang lalu,
perlombaan qasidahan ini hanya diikuti 150 grup, kemudian 250 grup. Tahun
2013 diikuti 720 grup dan Januari 2014, 1.005 grup.
Jumlah ini cukup luar biasa dan berarti masyarakat sangat antusias Islam dan seni pada
dasarnya memiliki
mengikuti Perlombaan Qosidah ini. (Ketua Pelaksana, M. Yudhi, Lampung karakter yang sama,
Pos, 13 Januari 2014). yaitu bersifat universal,
akan senantiasa
menampilkan
perpaduannya
untuk memberikan
kontribusi yang
Musik Islam tidak hanya hidup dalam habitatnya sendiri, beberapa kelompok berharga terhadap
musik sekuler mencoba terjun kepada musik dakwah. Dalam periode 5 tahun problema kemanusiaan
(2006-2011), Ungu menelorkan enam album religinya yaitu Surgamu (2006), modern saat ini, yaitu
Para Pencari-Mu (2007), Aku dan Tuhanku (2008), Maha Besar (2009), Sayangi kegersangan runahiyah,
kekeringan spiritual
Ibu (2010), Single Religi (2011) yang jumlah semuanya lebih dari 20 lagu. dan kehilangan makna
Dalam lagu Surga-Mu, kata-kata “Allahu Akbar ...!“ yang membahana diiringi hidup yang hakiki.
irama slow rock adalah sesuatu yang terdengar tidak biasa. Grup Band Gigi
menyanyikan lagu kasidah Perdamaian-nya Nasida Ria. Tetapi adanya album-
album kasidah dari grup-grup band sekuler ini sebenarnya bukan hal yang baru.
Tahun 70-an, kelompok legendaris Koes Plus merilis album qasidah modern
dengan sederet lagu seperti Nabi Terakhir, Ya Allah, Sejahtera dan Bahagia,
Zaman Wis Akhir, Ikut Perintah-Nya, Karena Ilahi, atau Kesyukuran yang Suci.
Juga kelompok rock asal Surabaya, AKA, yang didukung Utjok Harahap,
Arthur Kaunang, Soenatha Tandjung, dan Syekh Abidin, mengeluarkan album
qasidah modern. Uniknya, diantara mereka ada yang beragama Kristen. Adanya
album kasidah dari grup musik AKA ini, menurut musisi Denny Sakrie (2007)
membuktikan anggapan bahwa kelompok Gigi sebagai yang pertama merilis
album religius yang menyusupkan elemen rock ke dalam musik religius adalah
salah.
Dan yang paling unik karena berlawanan dengan jiwa musiknya yang menuntut
bergoyang tentu saja adalah Dangdut. Tetapi Rhoma Irama mulai merubah
orientasinya dari lagu-lagu dangdut hiburan ke dangdut dakwah sejak tahun
1973. Sejak itu, lagu-lagu Rhoma didominasi lagu-lagu bersyair dakwah
8
diantaranya Kematian, Masya Allah, Sebujur Bangkai, Nyanyian Setan, Terseat,
Takwa, Setetes Air Hina, Qur’an dan Koran, Janji Itu Hutang, Pesta Pasti Berakhir,
Bencana, Kiamat, Ibumu dan Judi .Lagu Judi adalah lagu yang sangat istimewa
karena Rhoma sangat serius menggarap lagu dakwah itu. Lagu Judi dibuat
dengan melakukan riset terlebih dulu tentang dampak judi bagi masyarakat
403