Page 16 - PROSIDING KONFERENSI NASIONAL SEJARAH X Budaya Bahari Dan Dinamika Kehidupan Bangsa Dalam Persepektif Sejarah Jakarta, 7 – 10 November 2016 Jilid VII
P. 16

PENDIDIKAN SEJARAH MARITIM

                                                                      1
                                                  S. HAMID HASAN
                                            Universitas Pendidikan Indonesia



               ABSTRAK

               Pendidikan  Sejarah  Maritim  menghendaki  suatu  pendekatan  pembelajaran  yang  berfokus
               pada  pendidikan  sejarah  intelektual.  Artinya,  Pendidikan  Sejarah  Maritim  tidak  hanya
               membahas fakta sejarah politik dan narasi sejarah politik. Pendidikan Sejarah Maritim perlu
               membahas aspek-aspek ilmu dan teknologi serta sistem perdagangan yang menjadi konstruksi
               dasar  dalam  narasi  Sejarah  Maritim.  Konsep-konsep  seperti  kerajaan,  sistem  navigasi,
               perdagangan,  teknologi  perkapalan,  teknologi  makanan,  pemasaran,  komunikasi,
               pengetahuan  pelayaran,  dan  kewirausahaan  merupakan  konsep  penting  dalam  pemahaman
               suatu kerajaan maritim. Sikap menyenangi kelautan sebagai suatu sumber kehidupan yang tak
               terhingga perlu ditumbuhkembangkan untuk mengembangkan orientasi  kehidupan maritim.
               Orientasi  ini  menyebabkan  pendidikan  Sejarah  Maritim  tidak  saja  merupakan  perluasaan
               pengetahuan  dari  sejarah  politik  tetapi  juga  merupakan  suatu  materi  pendidikan  yang
               merupakan entity tersendiri.

               Permasalahan  lain  dari  Pendidikan  Sejarah  Maritim  adalah  upaya  untuk  membuat
               pembelajaran  Sejarah  Maritim  tidak  terbatas  pada  wilayah  pendidikan  yang  dekat  atau
               pewaris kerajaan maritim. Pendidikan Sejarah Maritim harus menusantara dan ini merupakan
               karakteristik lain dari Pendidikan Sejarah Maritim. Siswa yang belajar sejarah politik dapat
               dikatakan bersifat tidak  perlu dibedakan antara siswa yang tinggal di daerah pantai dan di
               daerah  pedalaman  yang  agraris.  Sebaliknya,  Pendidikan  Sejarah  Maritim  perlu
               memperhatikan perbedaan latar belakang siswa berdasarkan wilayah tempat tinggal mereka
               karena  yang  tinggal  dekat  pantai  memiliki  visi  yang  berbeda  tentang  laut  dibandingkan
               mereka yang di daerah pedalaman.

               Kenyataan  seperti  itu  menyebabkan  tujuan  pembelajaran,  materi  pembelajaran,  proses
               pembelajaran  dan  penilaian  hasil  belajar  Pendidikan  Sejarah  Maritim  memiliki  kekhasan.
               Makalah  ini  membahas  aspek-aspek  yang  terkait  dengan  komponen  pembelajaran  yang
               bersifat khas sebagaimana dikemukakan di dua alinea terdahulu.











               1
                 Guru Besar Pendidikan Sejarah, Universitas Pendidikan Indonesia. Anggota Dewan pakar MSI, Ketua Umum
               APPS. Dikemukakan pada Seminar MSI: Budaya Bahari dan Dinamika Kehidupan Bangsa Dalam Perspektif
               Sejarah. Jakarta 7-10 November2016

                                                            1
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21