Page 17 - PROSIDING KONFERENSI NASIONAL SEJARAH X Budaya Bahari Dan Dinamika Kehidupan Bangsa Dalam Persepektif Sejarah Jakarta, 7 – 10 November 2016 Jilid VII
P. 17
PENDAHULUAN
Bagi sebagian besar bangsa Indonesia laut dan berlayar bukan sesuatu yang baru. Teori
kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia, baik bangsa Melanesoid dan Melayu, selalu
dikaitkan dengan pelayaran. Perahu cadik yang masih digunakan nelayan di wilayah tertentu
menjadi warisan yang sangat kental dengan pelayaran dan kehidupan laut. Kepulauan
Indonesia merupakan panggung sejarah bagi sejumlah peristiwa sejarah, memberikan
tantangan untuk membangun kehidupan laut. Hubungan antar pulau, perdagangan antar pulau
menjadi warna kehidupan yang dominan. Bukan makanan yang diperdagangkan karena dua
pola makanan utama yaitu beras dan sagu, baru berubah menjadi beras pada masa yang
sangat dekat dengan kehidupan masa kini. Laut menyediakan ikan, makanan utama bagi
sebagian masyarakat Indonesia dan pendamping utama bagi sebagian lain dimana nasi mau
pun sagu. Ikan dan apa yang disediakan laut menjadi pendamping nasi dan sagu yang sangat
disukai.
Indonesia adalah negara dengan jumlah kepulauan terbanyak di dunia, sekitar 17,508 pulau
dan yang terhuni 6.000 pulau (Wikipedia). Oleh karena itu Indonesia dijuluki sebagai the
biggest archipelago republic in the world. Posisi ini memberikan Indonesia menjadi negara
dengan garis pantai terpanjang di dunia. Kenyataan historis ini menunjukkan bahwa
Indonesia mengenal, mewarisi, dan hidup dari laut sehingga sampai saat ini, telah melahirkan
komunitas nelayan dan pelaut-pelaut tangguh. Pelaut-pelaut dari Madura, Makassar/Bugis
masih kuat mempertahankan kehidupan mereka sebagai pewaris pelaut besar sebagaimana
wilayah lain yang juga memiliki kehidupan laut dan pelaut yang tangguh. Memang perlu
disayangkan bahwa tradisi pelaut ini tidak merata diwariskan kepada banyak komunitas di
Indonesia, dan yang kebanyakan menjadi pewaris sebagai nelayan. Memang angkatan laut
Indonesia memiliki semboyan yang mencerminkan warisan kedigjayaan sebagai negara
pelaut Jalesviva Jaya Mahe (di laut kita jaya) walau pun ALRI belum menjadi kekuatan yang
diunggulkan.
Sementara itu, adalah suatu kenyataan sejarah bahwa bangsa ini pernah memiliki kerajaan-
kerajaan yang digjaya di laut. Contoh yang paling sering ditunjukkan adalah kerajaan
Sriwijaya dan Majapahit (PriamPrimbono, 2015d), selain kerajaan Tidore, Ternate, Aceh,
Melayu, Demak, Cirebon, Banten, dan banyak lagi. Kerajaan-kerajaan ini merupakan
kerajaan yang dikenal di negara-negara seperti Cina, India, bahkan sampai ke negara-negara
di Eropa. Barang-barang dagang utama yang mereka perjual belikan berupa hasil tanaman,
2