Page 27 - PROSIDING KONFERENSI NASIONAL SEJARAH X Budaya Bahari Dan Dinamika Kehidupan Bangsa Dalam Persepektif Sejarah Jakarta, 7 – 10 November 2016 Jilid VII
P. 27
tersebut ada yang berskala antar wilayah dari satu pulau, antar pulau, dan
internasional. Siswa yang berasal dari Jakarta, misalnya, perlu mempelajari posisi
pelabuhan Jayakarta/Betawi/Jakarta sehingga sampai ke berbagai negara di Asia
dan menarik perhatian bangsa-bangsa Eropa untuk membangun pusat kekuasaan
mereka di Jayakarta/Betawi/Jakarta. Siswa di Ternate, Makassar, dan lainnya
perlu mempelajari perkembangan pelabuhan-pelabuhan tersebut sehingga terkenal
sampai ke benua Eropa dan menarik perhatian bangsa-bangsa Eropa untuk
berkuasa.
2. Proses pembelajaran di daerah pesisir dan pewaris perlu memberi kesempatan
kepada siswa untuk mempelajari narasi sejarah yang sudah tersedia dalam buku
teks atau pun buku referensi, dan diperkaya dengan sumber pertama yang masih
terdapat di wilayah tersebut. Mereka perlu mengenal warisan tersebut sebagai
bukti dari kejayaan kemaritiman Indonesia dan memberi kesempatan untuk
menggunakannya dalam merekonstruksi narasi sejarah mereka (her/his own
history).
3. Proses pembelajaran di daerah pendalaman memiliki langkah-langkah (a)
memperkenalkan laut dan kemaritiman sebagai lingkungan kehidupan bangsa, (b)
memperkenalkan jalur perdagangan dan barang dagangan pada masa yang dikaji
(c) mengidentifikasi barang-barang dagangan yang berasal dari daerahnya dan
yang berasal dari wilayah lain yang dibawa menyeberang laut.
4. Seluruh siswa perlu menyadari bahwa adanya pelayaran laut antar nusa telah
memperkenalkan satu kelompok budaya-sosial bangsa Indonesia dengan
kelompok lainnya. Mereka telah pula berkomunikasi dalam bahasa yang saling
dimengerti sehingga menghasilkan lingua franca yaitu bahasa Melayu dengan
logat daerah masing-masing untuk membangun transaksi perdagangan. Siswa juga
perlu menyadari bahwa penggunaan bahasa tersebut menjadi dasar bagi lahirnya
bahasa nasional yang dinamakan Bahasa Indonesia. Isitilah bahasa Indonesia
menjadi pilihan tepat karena menggambarkan warna baru dan bahasa baru walau
pun kebanyakan kosa kata berasal bahasa Melayu.
PENILAIAN HASIL BELAJAR SEJARAH MARITIM
Penilaian hasil belajar Sejarah sudah terlalu lama didominasi oleh penilaian hafalan faktual
peristiwa sejarah melalui instrumen Pilihan Ganda (PG). Instrumen ini sangat sesuai untuk
12