Page 28 - PROSIDING KONFERENSI NASIONAL SEJARAH X Budaya Bahari Dan Dinamika Kehidupan Bangsa Dalam Persepektif Sejarah Jakarta, 7 – 10 November 2016 Jilid VII
P. 28
mengetahui daya ingat/hafalan siswa mengenai fakta sejarah (tahun, tempat, nama peristiwa,
tokoh/pelaku). Melalui instrumen ini, dalam waktu relatif singkat banyak fakta sejarah yang
dapat ditanyakan. Tidak dapat dipungkiri bahwa siswa perlu hafal banyak fakta sejarah
penting walau pun pendidikan Sejarah bukanlah pendidikan hafalan fakta Sejarah.
Selain untuk menguji mengenai daya ingat siswa, PG memiliki kelemahan untuk menguji
hasil belajar Sejarah. Hasil belajar Sejarah sebagaimana ditunjukkan dalam tujuan pendidikan
Sejarah menghendaki siswa memahami suatu peristiwa sejarah, mampu menggunakan cara
berpikir Sejarah, menggunakan berbagai konsep sejarah, menggunakan analisis sejarah dalam
melihat makna peristiwa Sejarah bagi kehidupan masa kini. Juga, pendidikan Sejarah perlu
mengembangkan sikap senang belajar masa lalu sebagai suatu bagian yang melahirkan
jatidiri dirinya, masyarakat, dan bangsa. Pencapaian siswa dalam tujuan-tujuan ini tidak
mampu dinilai dengan PG. Pencapaian kemampuan siswa dalam kompetensi yang
dikehendaki tujuan-tujuan tersebut menghendaki isntrumen lain selain PG.
Banyak instrumen penilaian seperti uraian, tugas, penilaian autentik sangat baik untuk
mendapatkan informasi mengenai kemampuan siswa dalam menerapkan kemampuan berpikir
sejarah. Suatu yang dapat dipastikan bahwa siswa harus terlatih dalam mengembangkan
kemampuan berpikir sejarah dan merekonstruksi serta mengkaji perubahan dan keberlanjutan
dalam setiap periode atau bahkan dalam setiap peristiwa sejarah.
Penilaian terhadap sikap dapat menggunakan soal tertulis, skala dan self-report terutama
berkenaan dengan aspek pengetahuan (ngerti, knowing) dan predisposisi (ngerasa, moral
feeling, valueing) tetapi tidak untuk perilaku (ngelakone, action, characterization/habit).
Sikap selalu harus dilihat dalam perilaku dan perilaku yang terlihat bukan kecenderungan.
Oleh karena itu observasi merupakan instrument yang handal dalam mendapatkan informasi
mengenai perilaku.
PENUTUP
Pendidikan Sejarah Maritim merupakan suatu tantangan bagi dunia pendidikan terutama
dalam mengembangkan materi pembelajaran. Materi pembelajaran tidak boleh terbatas pada
aspek sejarah politik tetapi perlu menyangkut berbagai aspek kehidupan maritim terutama
dunia ilmu, ekonomi, dan keberanian dalam mengambil resiko.
13