Page 26 - PROSIDING KONFERENSI NASIONAL SEJARAH X Budaya Bahari Dan Dinamika Kehidupan Bangsa Dalam Persepektif Sejarah Jakarta, 7 – 10 November 2016 Jilid VII
P. 26

diterapkan. Berapa besar mangsa pasar dalam negeri (perdagangan inter insuler) dan berapa

               besar  volume  perdagangan  luar  negeri.  Berbagai  pertanyaan  ekonomi  dapat  dikaji  serta
               bagaimana posisi wilayah di sekitar siswa terhadap barang dagang pada waktu itu. Apakah

               daerah  mereka  menjadi  penyedia  (supplier)  atau  pemakai  (market)  atau  penyedia  dan
               pemakai. Suatu hal yang pasti ketika barang dagang tersebut adalah cengkeh dan pala tentu

               hasil dari  wilayah pantai dan dekat pantai tetapi bagaimana dengan bahan rempah lainnya
               yang dihasilkan tidak di daerah pantai?


               Isi  materi  Sejarah  Maritim  Indonesia  perlu  menggambarkan  perkembangan  peta  pelayaran

               bangsa  Indonesia  sejak  masa  kedatangan  nenek  moyang  baik  yang  melanesoid,  proto  dan
               deutro  melayu  yang  menyebabkan  adanya  persamaan  kosa  kata  dalam  berbagai  bahasa

               daerah di Indonesia. Pembahasan persamaan banyak kosa kata tersebut mungkin saja tidak
               dianggap sebagai materi Sejarah Konvensional atau Sejarah Politik tetapi materi ini sangat

               penting untuk menggambarkan perjalanan sejarah bangsa ini karena bahasan ini memberikan

               kesadaran yang kuat kepada generasi muda bahwa lahirnya bangsa Indonesia didukung oleh
               banyak aspek kehidupan yang sama di antara kelompok-kelompok bangsa yang ada.


               Materi  pembelajaran  yang  sudah  banyak  dikemas  dalam  narasi  kerajaan,  kekuasaan,  dan
               perkembangan  wilayah  tentu  saja  amat  berguna.  Materi  tersebut  perlu  diperkaya  dengan

               materi lain seperti kemampuan berpikir (Husband, dkk. 20103) dikemukakan di atas sehingga

               pembelajaran mengenai Sejarah Maritim bukan hanya sejarah ain dari yang sudah ada tetapi
               memberi warna yang kental bahwa negara Indonesia adalah negara maritim. Mungkin dengan

               pengayaan perluasan materi yang demikian maka pernyataan Primbono (2015a) menyalahkan
               menyebutkan  negara  Indonesia  sebagai  negara  agraris  tidak  seluruhnya  benar.  Sejarah

               maritim  sudah  sepantasnya  menjadi  sejarah  dengan  tinjauan  multi  dimensional  kehidupan
               bangsa.




               PENDEKATAN PEMBELAJARAN SEJARAH MARITIM

               Mempertimbangan  kenyataan  narasi  Sejarah  Maritim  yang  ada  dan  lingungan  kehidupan

               bangsa Indonesia masa kini, pendekatan pembelajaran Sejarah Maritim perlu memperhatikan

               hal-hal sebagai berikut:

                       1.  Pembelajaran di daerah yang berada di pesisir pantai/sungai dan menjadi pewaris

                          dari kerajaan maritim Indonesia berbeda dari pembelajaran di daerah pedalaman.
                          Pembelajaran untuk mereka ini memperlihatkan bahwa kerajaan-kerajaan maritim


                                                           11
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31