Page 24 - PROSIDING KONFERENSI NASIONAL SEJARAH X Budaya Bahari Dan Dinamika Kehidupan Bangsa Dalam Persepektif Sejarah Jakarta, 7 – 10 November 2016 Jilid VII
P. 24
Sayangnya, gambaran keunggulan kerajaan maritim Indonesia tidak terbangun dalam narasi
rinci yang mewakili karakteristik keunggulan kerajaan-kerajaan tersebut. Narasi yang ada,
terlihat sangat sumir dan tidak menyangkut aspek-aspek teknologi yang telah dibangun
seperti perkapalan. Teknologi perkapalan bukanlah teknologi sederhana ketika aspek-aspek
seperti keseimbangan (balance) sebuah kapal diperbincangkan. Kapal yang diluncurkan dan
mengarungi wilayah Nusantara adalah kapal dengan kesimbangan yang sempurna walaupun
kemudian diberi beban muatan yang cukup banyak. Bagaimana mereka membangun struktur
kapal dari kayu dan dengan jari-jari pengikat badan kapal yang demikian banyak.
Pengetahuan matematika apa yang mereka gunakan untuk membangun kapal dengan
keseimbangan yang sempurna. Bagaimana mereka mempersatukan bagian-bagian itu
sehingga kapal-kapal tersebut kuat dalam menantang gelombang laut yang terkadang sangat
ganas (Juliandabarros, 2011). Bagaimana mereka mengukur bagian-bagian sehingga terjadi
penyambungan yang kuat. Bukankah itu menunjukkan penerapan matematika yang sangat
tinggi: apa dasar teoritik matematika mereka dan mengapa terjadi diskontinu sehingga
generasi bangsa masa kini tidak mengetahui apalagi mampu mengembangkannya.
Demikian pula dengan pengetahuan tentang bahan sehingga mereka mampu memilih dan
menggunakan bahan berkualitas baik. Dengan peralatan sederhana tetapi teknik
pengolahan/pengerjaan yang baik, mereka menghasilkan produk. Bagaimana mereka
mengembangkan kriteria kualitas produk yang mereka hasilkan dan menjamin kualitas
produk tersebut.
Untuk kapal-kapal kecil/perahu yang rentan dan mudah terbalik menghadapi gulungan ombak
diciptakan model perahu bercadik. Model perahu bercadik hanya ada di Nusantara, Asia dan
Pasifik. Wilayah kajian teknologi perkapalan merupakan materi pembelajaran yang tak
terbatas dan menunjukkan keunggulan nenek moyang bangsa. Pemilihan bahan yang
cemerlang, presisi dalam pengukuran, pengolahan bahan yang berkualitas tinggi, desain yang
rinci dan efektif dalam penggunaan ruang kapal, teknologi layar dalam bentuk dan fungsi,
dan kemudi memberikan bahan untuk pengetahuan dan bahan untuk mengembangkan sikap
kemaritiman yang sangat kuat pada diri siswa. Pendidikan sejarah maritim Indonesia harus
mampu mengembangkan pengetahuan dan sikap untuk semua generasi bangsa mampu
mengembangkan pengetahuan dan teknologi tersebut.
Teknologi makanan sangat menentukan keberhasilan pelayaran. Persediaan makanan dan air
yang harus cukup untuk jarak tempuh tertentu mengharuskan adanya teknik pengawetan
9