Page 176 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 176

162       Gubernur Pertama di Indonesia



            perkembangan  Islam  yang  ditandai  lahirnya  ulama-ulama  Banjar
            semisal Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, seorang ulama tersohor
            yang  memelopori  perkembangan  studi  Islam  dengan  melahirkan
            beragama  kitab  yang  banyak  menjadi  rujukan  di  berbagai  negara. 1
            Pada  masa  itu,  Kerajaan  Banjar  mempersatukan  kerajaan  lain  di
            Kalimantan seperti Kerajaan Paser dan Kerajaan Kutai di Kalimantan
            Timur, Kerajaan Kotawaringin di Kalimantan Tengah, serta Kerajaan
            Qodriah, Kerajaan Landak, dan Kerajaan Mempawah  di Kalimantan
            Barat.
                    Situasi   tersebut   memperlihatkan    bahwa     Pangeran
            Mohammad  Noor  berada  dalam  dua  lingkungan  sosial  yang  kelak
            berpengaruh  terhadap  karakter,  posisi  dan  perannya.  Pertama,
            Pangeran  Mohammad  Noor  dibesarkan  di  lingkungan  keluarga
            bangsawaan Kerajaan Banjar yang pengaruhnya mulai redup sebagai
            akibat  dari  penguasaan  Hindia  Belanda.  Narasi  kejayaan  masa  lalu
            Kerajaan Banjar yang diperoleh Mohammad Noor hanya dari cerita-
            cerita  yang  dituturkan  oleh  orang-orang  di  sekelilingnya.  Kedua,
            Pangeran  Mohammad  Noor  dididik  dan  dibesarkan  di  tengah
            kebudayaan Islam dan ketaatan terhadap syariat Islam.
            Pangeran  Mohammad  Noor  juga  dihadapkan  pada  realitas  politik
            Kerajaan  Banjar  dalam  penguasaan  pemerintah  Hindia  Belanda.
            Selama  dekade  awal  abad  ke-20,  Pemerintah  Hindia  Belanda
            mengalami  perkembangan  pesat.  Pada  waktu  itu  kolonialisme  juga
            memberi  kesempatan  kepada  anak  negeri  kalangan  elite  untuk
            menempuh  pendidikan  modern  dalam  kerangka  Politik  Etis.
            Pangeran  Mohammad  Noor  menjadi  satu  dari  sedikit  orang  Banjar
            yang mendapat pendidikan modern.
                    Pangeran Mohammad Noor tumbuh dan berkembang dalam
            lingkungan    norma-norma     keningratan    tetapi   ia   terbiasa
            membaurkan diri dengan anak-anak rakyat. Orangtuanya, Pangeran
            Ali, pada waktu menjabat Kepala Distrik yang berpindah-pindah dari
            satu  kota  ke  kota  lainnya.   Situasi  itu  mengharuskan  Pangeran
                                        2
            Mohammad Noor berpindah-pindah mengikuti orangtuanya sehingga
            ia  berkesempatan  mengenal  berbagai  macam  lokasi  dan  bertemu
   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181