Page 16 - 02 BUKU BAHAN MATERI FILM SEJARAH 270118
P. 16

BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DI INDONESIA






                   dia tidak ada pembelokan pada peristiwa sebenarnya. Artinya main story-
                   nya adalah fiksi, tapi bingkai waktu dan setting ruangnya adalah sejarah
                   yang bertujuan sebagai hiburan. Menurut penulis sah-sah saja dalam dunia

                   kreatif, sepanjang tidak ada unsur pembelokan alur sejarah. Karena sejarah
                   di sini hanya sebagai setting ruang dan waktu saja.

                   2.) Kebenaran Logis
                            Kebenaran logis mengacu pada kebenaran logika. Misalnya sebuah
                   film, meskipun itu film fiksi, tapi berlatar belakang sejarah dan menyebutkan

                   sebuah era/masa tertentu, tapi menampilkan properti era kekinian, maka
                   film ini tidak memenuhi kebenaran logis.
                         Kebenaran logis juga bisa dilihat dalam konteks visualisasi tokoh.
                   Misalnya ada tokoh “X” yang diceritakan sejak remaja dan kemudian

                   menjadi tua, tapi diperankan oleh orang yang sama, dan kebutuhan akan
                   visualisasi tokoh “X” yang sudah tua itu tidak bisa di-cover oleh kostum
                   dan make-up, tentu ini menghasilkan visual yang aneh dan otomatis tidak
                   bisa diterima akal.

                            Ada lagi kasus, tentang kritik film sains fiksi “Water World” (1995)
                   yang dibintangi Kevin Costner. Di kritik film itu disebutkan, menurut analisa
                   ilmiah, jika seluruh es yang ada di Kutub Utara dan Selatan mencair, tidak
                   akan menenggelamkan keseluruhan bumi. Artinya tetap ada daratan yang

                   tidak tertutup dengan air. Padahal di film itu menggambarkan kondisi bumi
                   yang telah tertutup air semua karena mencairnya es di dua kutub bumi.Jika
                   kritik ini benar, maka ini menjadi contoh bahwa film “Water World” tidak
                   logis. Meskipun itu sah secara fiksi.

                   3). Kebenaran Etis

                            Kebenaran etis mengacu pada nilai moralitas, di mana jika film
                   tidak memenuhi kebenaran moral (etika), apalagi untuk film dokumenter
                   sejarah, tentu akan melukai sejarah itu sendiri. Film fiksi sejarah pun secara
                   moral bisa ‘melanggar’ kebenaran etis, ketika menampilkan hal yang tidak


                                                                                        15
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21