Page 17 - 02 BUKU BAHAN MATERI FILM SEJARAH 270118
P. 17

BAHAN MATERI FILM SEJARAH






                 seharusnya terjadi.Atau sampai pada pemutar balikan fakta sejarah. Atau
                 bahkan disengaja menjadi bahan propaganda politik.  Atau pada konteks
                 di wilayah tertentu, film yang bisa memicu adanya perselisihan antar

                 kelompok, bisa dianggap tidak etis.
                         Ukuran sesuai atau tidaknya film dengan nilai etika atau moralitas
                 tentu sangat relatif, bergantung pada sudut pandang masing-masing kepala.
                 Dan menurut penulis film akan menjadi ‘aman’ secara apapun jika dilakukan

                 riset secara baik. Sehingga bahasa-bahasa simbol yang kita gunakan tidak
                 harus verbal, tapi lebih mengena pada sasaran, pesan tersampaikan secara
                 elegan.
                      Lama waktu penulisan naskah sejarah pada umumnya tergantung

                 dari hasil riset. Karena penulisan untuk film berlatar belakang sejarah baru
                 dianggap selesai setelah informasi hasil riset diolah kembali, sekaligus
                 melakukan cek dan ricek. Kadangkala ini pun belum memberikan suatu
                 keyakinan bahwa semua data riset yang didapat benar-benar akurat. Karena

                 alasan ini banyak periset yang mengambil jalan pintas, yaitu bertumpu pada
                 interpretasi pribadi saja. Konsekuensinya ialah, realita yang dipaparkan
                 ada kemungkinan menjadi rancu, dan nilai validitasnya meragukan. Karena
                 terlalu banyaknya interpretasi pribadi, sehingga memungkinkan kita

                 terjebak dalam dikotomi fakta dan fiksi.
                      Setelah proses riset, penulis perlu membuat step outline yang berupa
                 langkah-langkah adegan. Sebaiknya step outline dirancang dengan
                 pola tiga babak yakni, babak I terdiri dari  exposition -rising action-crisis.

                 Exposition atau biasa disebut dengan pengenalan adalah penggambaran
                 awal dari sebuah film. Berisi tentang perkenalan karakter, masalah yang
                 akan digulirkan. Penonton diberi informasi atas masalah yang dialami atau
                 konflik yang terjadi dalam karakter yang ada dalam naskah film. Kemudian

                 rising action atau biasa disebut komplikasi  merupakan kerumitan atau
                 komplikasi yang diwujudkan menjadi jalinan peristiwa. Di sini sudah
                 mulai dijelaskan sikap karakter untuk mengatasi krisis  (crisis)  dan tidak

                16
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22