Page 32 - Kelas XI_Sejarah Indonesia_KD 3.6
P. 32
32
pasukan angkatan laut Belanda di Benteng Jagaraga. Pada serangan
ketiga, tahun 1849 Belanda dapat menghancurkan benteng Jagaraga dan
akhirnya Buleleng dapat dikalahkan Belanda. Sejak itu Buleleng dikuasai
oleh pemerintah kolonial Belanda.
10. Pangeran Antasari (Kalimantan)
Lukisan Pangeran Antasari menurut Perda Kalsel
Sumber Gambar: https://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Antasari
Pangeran Antasari (lahir di Kayu Tangi, Kesultanan Banjar, 1797
atau 1809– meninggal di Bayan Begok, Hindia Belanda, 11 Oktober 1862
pada umur 53 tahun) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia.
Ia adalah Sultan Banjar. Pada 14 Maret 1862, dia dinobatkan sebagai
pimpinan pemerintahan tertinggi di Kesultanan Banjar (Sultan Banjar)
dengan menyandang gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin
dihadapan para kepala suku Dayak dan adipati (gubernur) penguasa
wilayah Dusun Atas, Kapuas dan Kahayan yaitu Tumenggung
Surapati/Tumenggung Yang Pati Jaya Raja.
Pangeran Antasari merupakan cucu Pangeran Amir. Semasa muda
nama Pangeran Antasari adalah Gusti Inu Kartapati. Ibunda Pangeran
Antasari adalah Gusti Hadijah binti Sultan Sulaiman. Ayah Pangeran
Antasari adalah Pangeran Masohut (Mas'ud) bin Pangeran Amir. Pangeran
Amir adalah anak Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah yang gagal naik
tahta pada tahun 1785. Ia diusir oleh walinya sendiri, Pangeran Nata, yang
dengan dukungan Belanda memaklumkan dirinya sebagai Sultan
Tahmidullah II, Pangeran Antasari memiliki 3 putera dan 8 puteri. Pangeran
Antasari mempunyai adik perempuan yang lebih dikenal dengan nama
Ratu Sultan Abdul Rahman karena menikah dengan Sultan Muda