Page 34 - Kelas XI_Sejarah Indonesia_KD 3.6
P. 34
34
3. Amin Oellah
4. Soero Patty dengan anak-anaknya
5. Kiai Djaya Lalana
6. Goesti Kassan dengan anak-anaknya
Setelah berjuang di tengah-tengah rakyat, Pangeran Antasari
kemudian wafat di tengah-tengah pasukannya tanpa pernah menyerah,
tertangkap, apalagi tertipu oleh bujuk rayu Belanda pada tanggal 11
Oktober 1862 di Tanah Kampung Bayan Begok, Sampirang, dalam usia
lebih kurang 75 tahun. Menjelang wafatnya, dia terkena sakit paru-paru
dan cacar yang dideritanya setelah terjadinya pertempuran di bawah kaki
Bukit Bagantung, Tundakan. Perjuangannya dilanjutkan oleh puteranya
yang bernama Muhammad Seman.
Setelah terkubur selama lebih kurang 91 tahun di daerah hulu sungai
Barito, atas keinginan Banjar dan persetujuan keluarga, pada tanggal 11
November 1958 dilakukan pengangkatan kerangka Pangeran Antasari.
Yang masih utuh adalah tulang tengkorak, tempurung lutut dan beberapa
helai rambut. Kemudian kerangka ini dimakamkan kembali Taman Makam
Perang Banjar, Kelurahan Surgi Mufti, Banjarmasin.
Pangeran Antasari telah dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional
dan Kemerdekaan oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan SK No.
06/TK/1968 di Jakarta, tertanggal 27 Maret 1968. [23] Nama Antasari
diabadikan pada Korem 101/Antasari dan julukan untuk Kalimantan
Selatan yaitu Bumi Antasari. Kemudian untuk lebih mengenalkan
Pangeran Antasari kepada masyarakat nasional, Pemerintah melalui Bank
Indonesia (BI) telah mencetak dan mengabadikan nama dan gambar
Pangeran Antasari dalam uang kertas nominal Rp 2.000
11. Patimura (Maluku;Ambon)
Kapitan Pattimura diabadikan sebagai salah satu perangko
Sumber Gambar: https://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura
Thomas Matulessy lahir di Haria, pulau Saparua, Maluku, 8 Juni
1783 – meninggal di Ambon, Maluku, 16 Desember 1817 pada umur 34
tahun), juga dikenal dengan nama Kapitan Pattimura, atau Pattimura
adalah Pahlawan nasional Indonesia dari Maluku.
Menurut buku biografi Pattimura versi pemerintah yang pertama kali
terbit, M Sapija menulis, "Bahwa pahlawan Pattimura tergolong turunan
bangsawan dan berasal dari Nusa Ina (Seram)". Ayahnya yang bernama
Antoni Matulessy adalah anak dari Kasimiliali Pattimura Mattulessy. Yang
terakhir ini adalah putra raja Sahulau. Sahulau merupakan nama orang di
negeri yang terletak dalam sebuah teluk di Seram.