Page 14 - PEMBINAAN NOVIS
P. 14
Pembinaan Novis
3. “IBADAT HARIAN”
1. PENGANTAR
Ibadat(h) (worship) yang wajib tidak terbatas pada Perayaan Ekaristi saja, melainkan
meliputi “seluruh kehidupan manusia semenjak kelahiran, perkawinan, sakit hingga
kematian”. Melihat kenyataan tersebut maka Konsili Vatikan II memutuskan mengeluarkan
Konstitusi tentang Liturgi Suci (Sacrosanctum Concilium) mengawalinya dengan kalimat:
Konsili Suci bermaksud semakin meningkatkan kehidupan kristiani di antara umat beriman;
dst...
Jadi doa bersama umat Allah adalah tugas utama Gereja, karenanya Yesus sendiri melakukan
dan sebagai pelaku utama dalam “Ekaristi” sebagai mana dikisahkan di dalam Kitab Suci:
..... ketika genap waktunya, Ia mengutus Putera-Nya, Sabda yang menjadi daging dan diurapi
Roh Kudus, untuk mewartakan kabar gembira kepada kaum miskin....(bdk. Yes 61:1 & Luk
4:18)
Meskipun perayaan ekaristi atau biasa disebut sebagai misa sudah menyajikan unsur
terpenting berupa pujian dan ucapan syukur, namun perlu kita mempertanyakannya kepada
para umat yang hadir:
Apakah kita mengetahui secara tepat makna Ekaristi, sekiranya kita tidak pernah memuji
Allah demi pujian itu sendiri dan tidak pernah pula pergi ke gereja selain bila hendak
mendengar sabda Allah dan menyanyikan mazmur yang dilagukan sebagai pendahuluan
komuni?
Kita seringkali membatasi arti Ekaristi dengan hanya terpaku pada makna konsekrasi
saja, seharusnya harus meluas sampai pada sembah sujud, pujian dan pengorbanan diri
sampai perutusan gereja. Yesus senantiasa menganjurkan untuk berdoa, agar tidak terkena
cobaan atau dosa. Dengan banyak melakukan doa, maka kita akan jauh dari dosa dan
kedosaan.
Ada doa yang sangat populer yang dilakukan secara terus menerus, bahkan banyak yang
dilakukan (Doa Taize) dan acapkali dilakukan dengan alunan nafas yang teratur doa ini dikenal
sebagai Jesus Prayer misalnya doa yang berbunyi:
“Tuhan Yesus Kristus Putra Allah,
kasihanilah aku orang yang berdosa ini”.
Doa tersebut selaras doa Fransiskus yang dianjurkan kepada para pengikutnya
sebagaimana dikisahkan oleh Thomas Celano dalam Riwayat Hidup Sto. Fransiskus 1 Pasal
XVII No. 45.
“Kami menyembah Engkau,
(Tuhan) Yesus Kristus di sini dan di semua gereja-Mu
Yang ada di seluruh dunia,
Dan kami memuji Engkau,
Sebab Engkau (telah) menebus dunia
Dengan salib-Mu yang suci”
Tradisi mengenal berbagai cara dalam berdoa:
Doa lisan yang merupakan kesatuan badan dan jiwa dalam kodrat manusia dan
mengambil contoh kehidupan Yesus Kristus yang mengajarkan doa Bapa Kami
keapda umat-Nya.
Doa renungan atau meditasi yang mencakup pikiran, daya khayal, gerak hati dan
kerinduan atas kenyataan kehidupan kita, Kitab Suci sangat membantu untuk
kegiatan ini. (bdk. AD OFS Pasal II art. 4)
Doa batin yang merupakan ungkapan sederhana tentang misteri doa, di sini kita
mengundang Yesus untuk turut hadir.
94