Page 19 - PEMBINAAN NOVIS
P. 19
Pembinaan Novis
6
4. CORONA FRANSISCANA
Rosario – Fransiskan
1. PENGANTAR
Pada abad XV St. Bernardinus dan beberapa pengkotbah Fransiskan lain mempromosikan
sebuah bentuk rosario yang disebut CORONA atau Rosario Tujuh Sukacita Maria. Terdiri dari
tujuh puluhan Salam Maria, masing-masing didahului oleh satu kali Bapa Kami, renungan
ketujuh sukacita Maria dan dua Salam Maria yang ditambahkan pada akhir, sehingga
seluruhnya berjumlah 72 (tujuh puluh dua) Salam Maria, sebagai penghormatan kepada 72
tahun, usia yang diperkirakan dicapai Maria (menurut tradisi kuno).
Seorang sejarawan Fransiskan yang terkenal asal Irlandia, P. Luke Wadding (1588-1657)
7
dalam karya tulisnya yang termasyur “Annales Minorum” mencantumkan kisah asli Corona
itu bukan sebagai sebuah legenda, melainkan sebagai sebuah kenyataan.
Berikut ini terjemahannya dari bahasa Latin (ke dalam bahasa Indonesia):
Pada waktu itu (1422) seorang pemuda yang mempunyai devosi berat kepada Santa
Perawan Maria, diterima dalam Ordo Saudara-saudara Dina. Ia sudah lama mempunyai
kebiasaan menghiasi patung Maria dengan karangan bunga mawar.
Ketika di Novisiat, ia tidak bisa lagi mengumpulkan bunga mawar dan melanjutkan
kebiasaannya itu, tambahan lagi, ia tidak bisa menghilangkan kencederungannya itu, maka ia
memutuskan untuk kembali ke dunia. Tetapi sebelum meninggalkan biara, ia pergi ke altar
Maria untuk memberi salam kepadanya dan mohon perlindungannya.
Lalu Sang Perawan menampakkan diri dan berbicara kepadanya:
“Jangan sedih dan putus asa, karena engkau akan segera diizinkan menaruh karangan
mawar pada patungku. Aku akan mengajarkan kepadamu bagaimana harus menggantikan
kebiasaan saleh ini dengan sesuatu yang jauh lebih berkenan padaku dan jauh lebih berguna
bagi jiwamu. Sebagai ganti mawar-mawar yang cepat layu dan tidak selalu dapat diperoleh,
engkau dapat merangkai sebuah mahkota mawar bagiku berupa doa-doa yang akan tetap
segar dan selalu dapat diperoleh”.
Selanjutnya dikatakan:
1) “Doakanlah satu Bapa Kami dan sepuluh Salam Maria, sementara engkau
membayangkan sukacita, tatkala malaikat memberitakan kepadaku tentang Penjelmaan
Putera Allah.
2) Ulangi itu lagi, sementara engkau merenungkan sukacita yang kurasakan ketika aku
mengunjungi Elisabeth sepupuku.
3) Doakanlah lagi yang sama sementara engkau memikirkan puncak kebahagiaan yang
memenuhi hatiku ketika melahirkan Kristus Sang Penyelamat, tanpa sakit dan tanpa
kehilangan keperawananku.
4) Doakanlah lagi untuk keempat kalinya, sementara engkau merasakan sukacita yang
kurasakan ketika aku mengunjukkan Puteraku Terkasih orang-orang Majus untuk
disembah-sujudi.
5) Ulangi lagi untuk kelima kalinya, sementara engkau membayangkan sukacia yang
menggetarkan hati, ketika setelah mencari Yesus dengan kesedihan mendalam selama tiga
hari dan akhirnya menemukan Dia di dalam Bait Allah, di antara para alim ulama
6) Keenam, doakanlah satu kali Bapa Kami dan sepuluh Salam Maria, sementara engkau
turut merasakan sukacita yang kualami, ketika menyaksikan Kebangkitan Mulia Puteraku
Terkasih dari kubur pada hari Minggu Paskah.
7) Akhirnya, ulangi doa itu untuk ketujuh kalinya, sementara engkau bersukacita bersamaku
atas Pengangkatanku sendiri ke surga dalam semarak dan suka cita penuh, dan
dimahkotai sebagai Ratu Surga dan Dunia.
6 Disalin dari Novisat OFM Transitus Depok
7 Corona (Inggris) = lingkaran sinar
99