Page 16 - PEMBINAAN NOVIS
P. 16
Pembinaan Novis
2) Selanjutnya dibuka pimpinan umat: Ya Tuhan sudi membuka hatiku, dan umat menjawab:
Supaya mulutku mewartakan pujian-Mu.
3) Antifon Mazmur 94(95) sesuai dengan masanya, lalu Mazmur 94 (95), yang diulang
setiap baitnya dengan antifon.
4) Bagi ibadat lain, yang dilaksanakan terpisah dengan ibadat tersebut diatas, maka
pembukaannya: Ya Allah bersegeralah menolong aku. Umat menjawab: Tuhan
perhatikanlah hamba-Mu, Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad, Amin.
5) Selanjutnya membaca Madah, sesuai dengan ibadatnya, karena setiap ibadat mempunya
madah sendiri-sendiri, dari ibadat pagi, bacaan sampa ibadat malam.
6) Membaca Mazmur, yang diawali dan ditutup dengan antifon mazmur, sesuai dengan
empat pekan atau hari-hari Raya.
7) Bacaan dari Kitab Suci, untuk hari raya dan hari besar ada bacaan khusus.
8) Lagu Singkat.
9) Kidung Zakaria untuk ibadat pagi, kidung Maria untuk ibadat sore dan Kidung Simeon
untuk ibadat penutup, yang diawali dan diakhiri dengan antifon.
10) Doa permohonan, yang diteguhkan dengan Doa Bapa Kami.
11) Doa Penutup.
12) Sebagai penjelasan tambahan, kunci pembagian halaman terletak pada penentuan Tahun
Liturgi Gereja. Periksa halaman Minggu Liturgi Gereja, pada halaman tersebut telah
ditentukan pula pekan mazmurnya. Dan selanjutnya tinggal mengikuti urutan-urutan
ibadat, seperti tersebut No. 1-11.
Yang diutarakan di atas adalah ibadat yang tetap, karena di luar ketentuan tersebut, Ibadat
Hari Raya seperti Natal, Adven dan orang-orang kudus sesuai dengan tata ibadat yang
telah ditentukan.
3. FOKUS KEFRANSISKANAN
Tidak ada kehidupan Fransiskan tanpa Ekaristi Suci, demikian pula dengan Ibadat Harian,
kita warga OFS hendaknya bersatu pula dengan Gereja mengikuti ibadat tersebut,
meskipun Sto. Fransiskus memberi keringanan.
Dalam Ibadat Harian, kita berdoa kepada Allah, kita memuji-Nya, dan serentak kita
sebagai warga Gereja serta seluruh umat beriman.
Ibadat Harian tidak hanya merupakan pujian yang terpusat pada Allah dengan mazmur-
mazmur, namun juga permohonan dalam ibadat pagi.
Sore ataupun harian merupakan doa syafaat bagi dunia.
Ibadat Harian merupakan liturgi waktu yang menyoroti seluruh hidup kita. Ibadat pagi
mohon pengkudusan hari yang akan dimulai, ibadat siang mengkhususkan diri pada
pekerjaan kita di tengah hari, selanjutnya kompletorium menutup hari dengan segala
kepasrahan kita.
Sesungguhnya kesetiaan untuk beribadat Harian merupakan kewajiban, yang secara
khusus dalam Wasiat Sto. Fransiskus, dapat dipertimbangkan sebagai barometer tanggung
jawab sebagai Fransiskan Awam karenanya Materi Pembinaan dalam Tahap Inisiasi perlu
dipertegas. (bdk. SC No. 100)
1 Celano Pasal XVII No. 45. Maka di mana saja gereja berdiri, mereka membungkuk
sampai ke tanah, pun kalau mereka tidak berada di sana tetapi bagaimanapun juga
melihat dari jauh, dan dengan menundukkan badan dan jiwa ke arahnya, mereka
menyembah Allah yang Maha Kuasa sambil berkata:
“Kami menyembah Engkau,
(Tuhan) Yesus Kristus di sini dan di semua gereja-Mu
Yang ada di seluruh dunia,
Dan kami memuji Engkau,
Sebab Engkau (telah) menebus dunia
96