Page 15 - PEMBINAAN NOVIS
P. 15
Pembinaan Novis
2. IBADAT HARIAN
Banyak pula orang beriman mempertanyakan apa perlu lagi melaksanakan Ibadat Harian?
Bukankah kita telah mengikuti Ekaristi?
Ibadat Harian bukanlah suatu kegiatan kelas dua dan mana suka dalam Gereja, melainkan
suatu kegiatan vital.
Barang siapa mengambil bagian dalam Ibadat Harian,
Ia ikut memperkembangkan umat Tuhan
dengan kesuburan dalam kerasulan pewartaan,
di samping bacaan-bacaan,
dan doa ibadat harian merupakan sumber kehidupan Kristiani.
(Bdk. Institutio Generalis De Liturgia Horarum 18)
Yesus sendiri maupun para rasul mengajurkan untuk senantiasa berkumpul dan berdoa
(bdk. Ef 5:18-20), kebiasaan yang baik ini berlangsung terus menerus hingga saat ini
khususnya bagi para biarawan dan biarawati. Kebiasaan berkumpul dan berdoa setiap waktu
yang ditentukan ini dilandasi oleh Mazmur 119:164 yang berbunyi:
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau.
Perkembangan baru terjadi tatkala Ordo Fransiskan dan Dominikan muncul, maka Ibadat
Harian tidak lagi terikat pada biara seperti para rahib sebelumnya, melainkan bersamaan
dengan waktu mereka mewartakan kabar suka cita dan berkatekese.
Ibadat Harian banyak mengalami perubahan khususnya setelh Konsili Vatikan II, Ibadat
Harian dinyatakan, antara lain:
Agar Ibadat Harian menjad Doa bersama, bahkan doa bersama umat, dan bukan lagi
menjadi doa pribadi.
Ibadat Harian menjadi doa resmi Gereja
Ibadat Harian dipersingkat dan waktu ditentukan pagi, siang, sore dan sebelum tidur.
Perincian sekilas tentang Ibadat Harian:
Ibadat Pagi dan Ibadat Sore, menurut tradisi seluruh Gereja, kedua ibadat ini
merupakan sendi yang harus dilaksanakan sebagai dua ibadat yang utama. (SC No.
89)
Ibadat Bacaan, sebenarnya ibadat ini berasal dari ibadat pujian dan renungan
tradisional, dahulu menjelang pesta besar umat berkumpul di gereja untuk berdoa
mazmur dan Kitab Suci, untuk mendoakan para rahib.
Ibadat Siang, pada awal mulanya ibadat ini dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali, yakni
pukul 09.00 pagi, 12.00 dan 15.00 siang (kebiasaan ini tetap dipertahankan bagi biara
kontemplatif) sekarang telah disederhanakan.
Ibadat Penutup, doa in menjadi doa terakhir untuk hari yang bersangkutan, maka
sangat dianjurkan untuk mengadakan pemeriksaan bathin begitu pembukaan, disusul
doa tobat.
Begitu banyak mazmur yang dikumandangkan, sebagai ungkapan adanya dua sikap dasar
dalam berdoa yakni memuji Allah dan mengeluh pada-Nya, kedua sikap kita secara lengkap
ada dalam mazmur tersebut.
Secara garis besar pelaksanaan Ibadat Harian, adalah sebagai berikut:
1) Setiap Ibadat Harian diawali dengan Doa di depan salib San Damiano “Kami menyembah
Engkau, Tuhan Yesus Kristus dst “ baik ibadat pribadi ataupun mulai ibadat bersama. Jadi
doa tersebut diucapkan saat Ibadat Pagi, atau memulai Ibadat Harian bersama dan hanya
dalam lingkungan Fransiskan.
95

