Page 10 - PEMBINAAN NOVIS
P. 10

Pembinaan Novis



                       Kitab ini juga berisikan nasehat, wejangan, petuah dan renungan dari Yesus bin Sirakh.

                       Kitab nabi-nabi
                   1)  Nabi-nabi besar
                       Ada 4 (empat) nabi-nabi besar, yakni:
                       a.  Nabi Yesaya biasa disingkat dengan Yes
                       b.  Nabi Yeremia biasa disingkat dengan Yer
                       c.  Nabi Yehezkiel biasa disingkat dengan Yeh – periksa makalah supaya tahu
                       d.  Nabi Daniel biasa disingkat dengan Dan.

                   2)  Kisah Ratapan biasa disingkat dengan Rat.
                       Merupakan  kumpulan  lagu  dukacita  yang  meratapi  kehancuran  kota  Yerusalem.
                       Ditempatkan setelah kitab Nabi Yeremia.
                   3)  Kitab Barukh biasa disingkat dengan Bar.
                   4)  Kitab 12 nabi kecil
                              Nabi Hosea (Hos)             Nabi Yoel (Yl)              Nabi Amos (Am)
                              Nabi Obaya (Ob)              Nabi Yunus (Yun)            Nabi Mikha (Mik)
                              Nabi Nahum (Nah)             N. Habakuk (Hab)            Nabi Zefanya (Zef)
                              Nabi Hagai (Hag)             N. Zakaria (Za)             Nabi Maleakhi (Mal)

               4.  PERJANJIAN BARU
                       Sebagaimana diuraikan di atas bahwa kitab suci berasal dari tradisi lisan, karena kedatanga
                   Yesus yang kedua tidak segera terwujud, maka para rasul takut kalau apa yang mereka ingat
                   akan lupa, segera mereka menyusun tulisan tentang Yesus. Pada mulanya tulisan ini sekitar
                   kematian dan kebangkitan-Nya. Namun kemudian berkembang pada kisah-kisah mukjizat,
                   perumpamaan  dan  ajaran.  Akhirnya  sampai  pada  cerita  tentang  kelahiran  Yesus.  Lalu
                   bagaimana hubungan antara Tradisi Suci dengan KS Perjanjian Baru? Kewibawaan Gereja ?
                   Kiranya  Konsili  telah  memberi  jawaban  persoalan  tersebut.  Gereja  Katolik  sangat  yakin
                   bahwa hubungan antara Tradisi, wibawa Gereja dan KS adalah sama kadarnya dengan Gereja
                   Perdana, hal ini diuraikan dalam DV No. 9 tentang Hubungan antara Tradisi dan Kitab Suci,
                   yang diuraikan sebagai berikut:

                       Jad  hubungan  Tradisi  Suci  berhubungan  erat  sekali  dan  berpadu.  Sebab  keduanya
                       mengalir dari sumber ilahi yang sama, dan dengan cara tertentu bergabung menjadi satu
                       dan menjurus ke arah tujuan yang sama. Sebab Kitab Suci itu pembicaraan Allah sejauh
                       itu termaktub dengan ilham Roh ilahi. Sedangkan oleh Tradisi Suci sabda Allah, yang oleh
                       Kristus Tuhan dan Roh Kudus dipercayakan kepada para Rasul, disalurkan seutuhnya
                       kepada  para  pengganti  mereka,  supaya  mereka  memelihara,  menjelaskan  dan
                       menyebarkan dengan setia.
                       Dengan demikian Gereja menimba kepastiannya tentang segala sesuatu yang diwahyukan
                       bukan hanya melalui Kitab Suci. Maka dari itu keduanya (baik Tradisi maupun Kitab
                       Suci) harus diterima dan dihormati dengan cita  rasa kesalehan dan hormat yang sama.

                    Perkembangan  kitab  demikian  pesat  hingga  mengkhawatirkan  perkembangan  Gereja  itu
                    sendiri,  karena mulai  muncul  kitab-kitab  yang  memuat  ajaran aneh. Untuk  mengatasi  itu
                    semua maka diadakan kanonisasi. Kanonisasi pertama dilakukan di Lyons (perancis) sekitar
                    tahun  185,  hasilnya  hampir  sama  dengan  PB  yang  kita  kenal  saat  ini,  hanya  tidak
                    menyebutkan  surat-surat  3  Yohanes,  Yakobus  dan  2  Surat  Petrus.  Tahun  200  diadakan
                    kanonisasi ulang yang dikenal sebagai Kanon Muratori, hasilnya sama dengan kanon yang
                    pertama.  Pada  abad  ke  V  seorang  uskup  dari  Kaesarea  dalam  bukunya  “Sejarah  Gereja”
                    mengungkapkan: 3 Yoh, Yak dan 2 Ptr meskipun tidak ada pada kanon PB, namun perlu
                    diperhitungkan.  Perdebatan  tentang  masalah  tersebut  cukup  memakan  waktu  yang  lama



                                                             90
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15