Page 7 - PEMBINAAN NOVIS
P. 7

Pembinaan Novis



                                              2.  MENGENAL KITAB SUCI

               1.  PENDAHULUAN
                       Alkitab terdiri dari Kitab Suci Perjanjian Lama dan Kitab Suci Perjanjian Baru, disebut
                   perjanjian karena memberi kesaksian tentang “janji Allah”dengan manusia, Perjanjian Lama
                   (PL)  terlaksana  sebelum  kehadiran  Yesus,  dan  Perjanjian  Baru  (PB)  terlaksana  dengan
                   kedatangan Yesus.
                       Di antara sesama umat Kristen tidak terdapat kesepakatan yang bulat tentang jumlah kitab
                   yang pantas disebut sebagai kitab suci. Gereja Orthodox mengakui 78 kitab suci yang terdiri
                   dari 51 PL + 27 PB, Gereja Katolik 76 kitab suci yang terdiri dari 49 PL + 27 PB, Gereja
                   Protestan 66 kitab suci terdiri dari 39 PL + 27 PB. Perbedaan terjadi dikarenakan penafsiran
                   yang berbeda tentang apa saja yang mereka benarkan atau pantas disebut Kitab Suci.
                       Buku-buku dalam Kitab Suci (KS) tersusun sebagai suatu proses bertahap, berawal dari
                   tradisi lisan, tulisan-tulisan kecil, kemudian disatukan menjadi satu buku. Dikarenakan begitu
                   banyak tulisan yang dibukukan dan disucikan para umat, maka diadakan suatu “sensus” buku
                   atau biasa disebut dengan kanonisasi, inilah awal adanya perbedaan.
                       Kanon Kitab Suci bangsa Yahudi diawal era Kristen terjadi 2 x:
                   1)  Protokanonik, kitab-kitab yang masuk dalam daftar Kitab Suci adalah hanya kitab-kitab
                       yang  termasuk  Alkitab  Ibrani  saja  atau  daerah  Palestina  yang  terwakili  oleh  bangsa
                       Yahudi, karenanya biasa disebut sebagai Kanon Palestina.
                   2)  Kelompok lain  yakni  para perantau (Septuaginta  –  LXX) sebagian berdomisili  di  luar
                       Palestina  (kaum  Diaspora),  mengakui  tidak  hanya  Protokanonik  saja  tetapi  ditambah
                       dengan  kitab-kitab  Deuterokanonika,  karena  kelompok  mereka  berada  di  Aleksandria,
                       maka dikenal sebagai Kanon Aleksandria.

               2.  DEI VERBUM
                       Konsili Vatikan II (tahun 1961) merupakan suatu konsili yang sangat memberi perhatian
                   khusus kepada Alkitab. Untuk mencapai kesepakatan tentang KS bukan suatu hal yang mudah,
                   semenjak konsili  yang terdahulu, misalnya Nicea tahun 787, Florence tahun 1440, Trente
                   tahun 1546 sampai Vatikan I tahun 1870, konsili hanya mampu mempertahankan KS dari
                   serangan dan keragu-raguan. Pada awal sidang naskah yang membahas KS, ditolak mentah-
                   mentah  sebagai  tulisan  yang  tidak  memadai,  hanya  berkat  bantuan  Roh  Kudus,  terjadilah
                   sesuatu yang tidak diduga, setapak demi setapak di dalam jalan yang berliku dan sulit dilalui
                   dapat terselesaikan naskah yang dinyatakan oleh Magisterium sebagai Konstitusi Dogmatik
                   tentang Wahyu Ilahi atau dikenal sebagai Dei Verbum (Sabda Allah) dan disahkan pada tahun
                   1965.
                       Dei Verbum (DV) tersebut mampu mengatasi dan menjawab masalah:
                   1)  Wahyu  yang  semenjak  Konsili  Vatikan  I  menitikberatkan  pada  Konstitusi  Dogmatik
                       tentang Iman Katolik, DV meski tidak secara eksklusif mampu menjawab atas kebenaran
                       khusus tentang misteri iman.
                   2)  Paham Inspirasi KS, artinya apa yang dituliskan dalam KS adalah benar, sesuai dengan
                       realitas obyektif pada saat itu, namun dalam perkembangan selanjutnya menjadi nyata
                       seyogyanya dipakai “hermeneutika” atau ilmu tafsir.
                   3)  Hubungan antara KS dan Tradisi yang harus diterima secara takwa, tradisi hanya berperan
                       sebagai a.l. penafsir.

                       Bab III DV tentang: Ilham Ilahi Kitab Suci dan Penafsiran.
               No. 11 a.l. tertera sebagai berikut:
                              Yang diwahyukan oleh Allah dan yang termuat serta tersedia dalam Kitab Suci
                       telah ditulis dengan ilham Roh Kudus. Sebab Bunda Gereja yang kudus, berdasarkan
                       iman  para  Rasul,  memandang  kitab-kitab  Perjanjian  Lama  maupun  Perjanjian  Baru
                       secara keseluruhan, beserta semua bagian-bagiannya, sebagai buku-buku yang suci dan
                       kanonik,  karena  ditulis  dengan  ilham  Roh  Kudus  (Bdk.  Yoh.  20:31;2  Tim  3:16;  2Ptr

                                                             87
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12